Huawei Diterima di Uni Eropa, Pukulan Telak Buat AS

Ilustrasi | Foto: The Verge/Alex Castro

Cyberthreat.id – Akhirnya Uni Eropa memberikan jalan bagi Huawei Technologies untuk mengembangkan bisnis jaringan teknologi generasi kelima (5G).

Uni Eropa, Rabu (29 Januari 2020), mengumumkan petunjuk keamanan dalam pengembangan jaringan nirkabel 5G. Dalam petunjuk tersebut, Uni Eropa tidak menyatakan adanya larangan terhadap Huawei untuk membangun jaringan 5G.

Uni Eropa hanya melarang bagi vendor berisiko tinggi untuk ambil bagian dalam pengembangan jaringan inti. Meski tidak disebutkan secara eksplisit, publik telah paham bahwa vendor berisiko tinggi tersebut mengacu kepada Huawei.

Keputusan tersebut tentu saja sebagai “nafas baru” bagi raksasa telekomunikasi China itu setelah dilarang masuk ke Amerika Serikat.

“Keputusan [Uni Eropa] yang berdasarkan fakta dan tidak bias terhadap keamanan 5G tersebut memungkinkan Eropa memiliki jaringan 5G yang lebih aman dan lebih cepat,” demikan pernyataan Huawei merespons keputusan Uni Eropa, seperti dikutip dari Reuters, Rabu.


Berita Terkait:


Pengumuman tersebut juga pukulan telak kedua bagi pemerintah Amerika Serikat yang selama ini menekan para sekutunya agar menolak Huawei.

Sebelumnya, pemerintah Inggris, sekutu AS di Eropa, lebih dulu memberikan izin kepada Huawei untuk mengembangkan jaringan 5G-nya. Namun, Huawei dilarang masuk dalam jaringan inti karena dinilai berbahaya bagi keamanan nasional.

Langkah Inggris itu juga sejalan dengan Uni Eropa. Komisi Eropa menyatakan, penyedia peralatan dilarang ikut dalam bagian-bagian jaringan penting, termasuk jaringan inti, yang mencatat arus data dan proses otentikasi ponsel pintar yang menggunakan jaringan 5G, tulis VOA Indonesia.

Petunjuk Uni Eropa tentang penggunaan teknologi 5G itu untuk membantu pemerintah lokal mengatasi tantangan teknis dan kontroversi geopolitik yang menyangkut Huawei dalam pembangunan jaringan komunikasi bernilai miliaran dolar itu.


Berita Terkait:


Masing-masing negara anggota Uni Eropa memiliki kendali penuh atas perlatan yang diizinkan dalam jaringan tersebut. Yang jelas, mereka mengacu pada patokan yang telah diputuskan.

“Karena banyak layanan penting akan bergantung pada jaringan itu, penting bagi kita untuk menjamin keamanan jaringannya,” kata Wakil Presiden Eksekutif Uni Eropa Margarethe Vestager.

Di Eropa, Huawei memiliki dua pesaing kuat dalam pembangunan jaringan 5G, yaitu Nokia dari Finlandia dan Ericsson dari Swedia. Banyak negara Eropa sudah siap untuk menggunakan jaringan 5G itu di 138 kota menjelang akhir tahun ini.[]

Redaktur: Andi Nugroho