Penasihat AS Desak Kanada Tak Pakai Teknologi 5G Huawei

Ilustrasi. | Foto: VCG/CNET

Halifax, Cyberthreat.id – Pemerintah Amerika Serikat tampaknya tak lelah mencari dukungan untuk “melawan” Huawei Technologies, raksasa produsen smartphone dan perangkat telekomunikasi asa China.

Kali ini melalui penasihat keamanan nasionalnya, Robert O’Brien, AS mendesak agar pemerintah Kanada tidak menggunakan teknologi generasi kelima (5G) Huawei.

Alasannya masih seperti yang seringkali disampaikan pemerintahan Donald Trump, bahwa Kanada bisa dalam ancaman intelijen yang berbahaya bagi keamanan nasional.

Ancaman intelijen "akan berdampak jika sekutu dekat kami membiarkan ‘kuda Troya’ masuk ke kota," ujar Robert O'Brien di Halifax, Sabtu (23 November 2019) seperti diberitakan Reuters.


Berita Terkait:


"Ketika mereka (China) memasukkan Huawei ke Kanada atau ke negara-negara Barat lainnya, mereka akan mengetahui setiap catatan kesehatan, setiap catatan perbankan, setiap pos media sosial, mereka akan tahu segalanya tentang setiap Kanada," kata Robert.

Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau memang sempat menunda keputusan tentang apakah akan menggunakan peralatan jaringan 5G Huawei hingga usai pemilu federal Oktober lalu. Namun, setelah kemenangan dia pada 21 Oktober lalu, Trudeau belum memberikan komentar lagi soal jaringan 5G Huawei.

Pertanyaan apakah peralatan 5G Huawei memiliki backdoor (pintu belakang) yang memungkinkan akses ke mata-mata China menjadi fokus pembahasan antara pemerintah Kanada dan mitranya Five Eyes, aliansi kerja sama intelijen yang terdiri atas lima negara, yaitu AS, Kanada, Selandia Baru, Inggris, dan Australia.


Berita Terkait:


Laporan Reuters menyebutkan, hingga kini AS, Australia, dan Selandia Baru telah melakukan larangan terhadap 5G Huawei, sedangkan Inggris masih belum tegas menentukan melarang atau tidak.

Menyangkut peralatan telekomunikasi 5G Huawei, Kementerian Pertahanan Kanada masih akan menyelidiki lebih lanjut.

"Kami butuh waktu agar dapat memeriksa semua potensi ancaman dengan tepat," ujar Menteri Pertahanan Kanada Harjit Sajjan.

"Kami telah sangat berhati-hati dalam melindungi teknologi 4G kami saat ini dan keputusan yang kami buat tentang 5G akan memastikan bahwa sistem tersebut sekuat sistem kami saat ini jika memang tidak lebih kuat," ia menambahkan.

Kanada menghadapi dilema dan terjebak di tengah-tengah pertikaian AS-China atas Huawei sejak polisi Kanada menangkap, Meng Wanzhou, anak pendiri Huawei sekaligus kepala keuangan Huawei pada Desember 2018. Penangkapan itu atas perintah dari AS.

Di waktu yang bersamaan kala itu, China pun menangkap dua orang Kanada, Michael Spavor dan Michael Kovrig. China menuding mereka melakukan kegiatan mata-mata. Hingga kini, mereka masih ditahan. Penangkapan itu ditafsirkan publik sebagai “respons atas penangkapan Meng Wanzhou”.