Sekali Lagi Soal Huawei, Trump: Ada Bahaya Keamanan!
Watford, Cyberthreat.id – Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengatakan bahwa perusahaan telekomunikasi China, Huawei Technologies, masih menjadi ancaman keamanan.
"Saya pikir [soal Huawei] itu adalah risiko keamanan, [Huawei] itu bahaya keamanan," kata Trump seperti diberitakan Reuters, Rabu (4 Desember 2019).
“Dan, saya berbicara dengan Italia dan mereka sepertinya tidak akan melakukannya. Saya berbicara dengan negara lain, mereka tidak akan melakukannya. Semua orang yang saya ajak bicara tidak akan melakukannya," kata Trump.
Berita Terkait:
- Di Twitter, Trump Bilang Huawei Boleh Kembali ke AS
- Penasihat AS Desak Kanada Tak Pakai Teknologi 5G Huawei
- Huawei Technologies Buka Laboratorium AI di Singapura
Pada pertemuan Konferensi Tingkat Tinggi NATO di Watford, Inggris, para pemimpin mengatakan ke depan diperlukan komunikasi jaringan 5G yang aman. "NATO dan Sekutu, dalam wewenangnya masing-masing, berkomitmen untuk memastikan keamanan komunikasi kita, termasuk 5G, perlunya mengandalkan sistem yang aman dan tangguh," kata NATO dalam deklarasinya.
"Kami telah menyatakan ruang sebagai domain operasional untuk NATO, mengakui pentingnya menjaga kita aman dan mengatasi tantangan keamanan, sambil menegakkan hukum internasional."
Berita Terkait:
- Presiden Trump Tegaskan Tak Mau Berbisnis dengan Huawei
- Huawei Klaim Perangkatnya Tak Pernah Alami Pelanggaran Siber
- AS Perpanjang Lisensi Bisnis dengan Huawei Selama 90 Hari
Seperti diketahui, sejak 15 Mei lalu, Kementerian Perdagangan AS memasukkan Huawei dalam daftar hitam perusahaan yang tak boleh berbisnis di AS. Larangan itu lantaran produk Huawei bisa digunakan sebagai alat mata-mata pemerintah China. Alasan AS berdasarkan undang-undang China, perusahaan teknologi harus melaporkan informasi ke pemerintah. Namun, berulang kali pendiri Huawei membantah tudingan tersebut.
Sejak larangan itu, sejumlah perusahaan teknologi AS juga kelimpungan. Mereka akhirnya mengajukan permintaan listensi agar tetap bisa berbisnis ke China, termasuk kepada Huawei. Karena perusahaan-perusahaan AS selama ini juga “bergantung” pada pasar China.
Bulan lalu, Kementerian Perdagangan akhirnya memperpanjang lisensi bisnis kepada perusahaan teknologi AS yang berhubungan dengan Huawei dan pasar China.