Telus Corp Kanada Putuskan Pakai Perangkat 5G Huawei

Ilustrasi | Foto: freepik.com

Cyberthreat.id – Operator telekomunikasi Kanada Telus Corp akan menggunakan peralatan Huawei Technologies Co. Ltd. untuk meluncurkan jaringan 5G di negara itu akhir tahun ini.

"Kami akan meluncurkan 5G dengan Huawei lebih awal,” kata Chief Financial Officer (CFO) Telus Corp, Doug French, dalam sebuah wawancara dengan Financial Post, Kamis (13 Februari 2020).

"Kami akan terus bekerja dengan pemerintah untuk memastikan kami memenuhi semua standar, tetapi kami tidak melihat apa pun yang memperlambat kami saat ini," French menambahkan.

Perlu diketahuui, teknologi jaringan nirkabel generasi kelima (5G) menjadi pertaruhan wajah Kanada di kalangan sekutunya, terutama Amerika Serikat. Dari anggota aliansi berbagi intelijen rahasia Five Eyes—beranggotalam AS, Australia, Selandia Baru, Kanada, dan Inggris—hanya Kanada yang belum memutuskan soal nasib Huawei. Inggris menjadi anggota aliansi yang paling menentang “hasutan” AS dengan tetap menerima Huawei meski ada pengecualian.

Pada November 2019, seorang pejabat senior AS mengatakan, jika Kanada mengizinkan teknologi 5G Huawei artinya itu mengancam aktivitas berbagi intelijen dalam jaringan Five Eyes, tulis Reuters.

Persoalan lain yang sebetulnya tak berkorelasi, tapi cukup menghambat Kanada adalah pemerintah China menahan dua orang Kanada pada akhir 2018 setelah polisi Kanada menangkap anak pendiri Huawei juga Chief Financial Officer Huawei atas surat perintah ekstradisi AS, Meng Wanzhou.

Di Kanada, bukan hanya Telus Corp yang mengumumkan untuk pengembangan 5G-nya. Rogers Communication Inc juga telah memulai pengembangan tahap awal jaringan 5G di empat kota. Rogers berencana menggunakan perangkat Ericsson secara eksklusif, sedangkan operator BCE Inc akan memakai milik Nokia sebagai pemasok utama meski perusahaan tetap memberi kesempaan bagi Huawei, tulis Financial Post.

Huawei selama ini diakui secara luas karena perangkatnya lebih murah daripada Nokia dan Ericsson. Namun, sebagian kalangan mengkhawatirkan peralatan Huawei yang dianggap memiliki backdoor. Namun, berkali-kali Huawei membantah tudingan tersebut dan tak ada kaitan antara perusahaan dengan intelijen pemerintah China.


Berita Terkait:


Patuhi regulasi

Meski menggunakan perangkat Huawei, Telus Corp akan tetap mematuhi apa yang diputuskan pemerintah Kanada untuk pengembangan 5G di negara tersebut.

"Kami akan terus menilai, dan kami akan melihat peluang jika itu muncul, tetapi saat ini kami akan terus membangun jaringan kami saat kami memimpin dunia di jaringan 4G kami," kata French.

“Kami akan mematuhi aturan pemerintah apa pun yang muncul dalam jangka waktu, tetapi pada tahap ini, kami pikir jaringan 4G dan LTEa kami akan lebih cepat,” ia menambahkan.

French mengatakan, rencana saat ini adalah menggunakan perangkat Huawei di jaringan akses radio (RAN)—secara mendasar berupa antena yang mengirim sinyal nirkabel ke telepon–tetapi, hal itu tidak akan menjadi tulang punggung (backbone) jaringan 5G Telus saat ini.

"Di jaringan RAN, kami akan meluncurkan jaringan 5G dengan Huawei," kata French.

Sejauh ini, Telus tidak memberikan tanggal pasti kapan mereka akan meluncurkan 5G mereka, tetapi French mengatakan itu akan datang "segera”.

Dia mengatakan bahwa karena komponen 5G dan 4G saling bekerja sama, wajar jika sistem 5G akan menggunakan perangkat jaringan 4G. Apalagi Telus sudah menggunakan sejumlah besar peralatan Huawei di jaringan nirkabelnya saat ini.[]