Beda dengan Inggris, Australia Tolak 5G Huawei
Cyberthreat.id - Pemerintah dan oposisi Australia satu suara untuk tidak meninjau kembali larangan kepada Huawei untuk memasok peralatan 5G ke Negeri Kangguru itu. Penegasan itu menyusul langkah Inggris yang telah mengumumkan membuka pintu --meski sebagian-- bagi masuknya teknologi 5G dari Huawei.
Dikutip dari ZDNet, Jumat (31 Januari 2020), itu disampaikan Menteri Dalam Negeri Ausralia, Peter Dutton, saat berbicara di Today Show pada Jumat pagi waktu setempat, Dutton mengatakan dengan tegas pihaknya melarang Huawei bukan hanya demi kepentingan terbaik Australia, tetapi juga untuk melindungi Australia dari jaringan telekomunikasi yang dikompromikan.
"Mereka adalah vendor berisiko tinggi. Kami sudah sangat jelas tentang hal itu," kata Dutton.
Keputusan tersebut sesuai dengan saran dari Organisasi Intelijen Keamanan Australia dan Direktorat Sinyal Australia (ASD). Pada Oktober 2018, Direktur Jenderal ASD Mike Burgess mengatakan alasan di balik larangan itu adalah perbedaan yang menyusut antara jaringan tepi dan inti di 5G dibandingkan dengan generasi sebelumnya.
"Itu berarti bahwa ancaman potensial di mana saja dalam jaringan akan menjadi ancaman bagi seluruh jaringan. Pada akhir proses ini, saran saya adalah untuk mengecualikan vendor berisiko tinggi (yaitu Huawei dan ZTE) dari keseluruhan jaringan 5G," kata Burgess.
Sebelumnya, Perdana Menteri Inggris Boris Jhonson mengatakan memberi akses terbatas bagi Huawei. Inggris tidak akan mengizinkan Huawei pada hal yang sangat inti dan peralatan radio perusahaan China itu akan dibatasi hanya 35% dari jaringannya. Selain itu, peralatan Huawei tidak akan digunakan di lokasi sensitif seperti situs nuklir dan pangkalan militer.
"Pemerintah yakin bahwa langkah-langkah ini, diambil bersama-sama, akan memungkinkan kita untuk mengurangi risiko potensial yang ditimbulkan oleh rantai pasokan dan untuk memerangi berbagai ancaman, apakah penjahat cyber, atau serangan yang disponsori negara," keputusan Inggris mengatakan.
Sepakat dengan Dutton, wakil pemimpin Partai Buruh dan Menteri untuk Pertahanan, Richard Marles, mengatakan melarang Huawei adalah keputusan yang tepat.
Sementara itu, mantan Perdana Menteri Australia Malcolm Turnbull, mengatakan larangan itu adalah tentang menjaga ketersediaan, bukan kekhawatiran intersepsi.
"Ini bukan tentang apakah Huawei melakukan hal-hal buruk saat ini? Pertanyaan sebenarnya adalah, bukan mencari bukti yang tak terbantahkan, tetapi menanyakan apakah ini jebakan yang tersembunyi, dan apakah Anda ingin mengambil risiko itu," kata Turnbull kepada BBC.[]
Editor: Yuswardi A. Suud