Jika Chip Dibatasi, Huawei Minta China Beri Balasan ke AS

Huawei | Foto: The Verge

Cyberthreat.id – Huawei Technologies mengakui sedang mengalami masa-masa sulit karena “pukulan” dari Amerika Serikat sepanjang 2019. Perusahaan berharap pemerintah China bisa memberi balasan setimpal kepada AS.

Melihat kondisi perusahaannya yang terus dihambat, Huawei meyakini, bahwa “Pemerintah China tidak akan hanya berdiri dan menyaksikan Huawei dibantai di atas talenan,” kata Chairman Huawei Eric Xu kepada wartawan pada peluncuran laporan tahunan perusahaan, Reuters, Selasa (31 Maret 2020).

Raksasa teknologi China itu, yang mendominasi pasar smartphone di negaranya, hanya mendapat laba bersih tahun lalu 62,7 miliar yuan (US$ 8,9 miliar), pertumbuhan terlemah dalam tiga tahun. Bisnis peralatan jaringan seluler 5G-nya juga hanya naik 3,8 persen.

Huawei selama setahun lebih dipojokkan di seluruh dunia oleh AS dengan alasan “peralatan miliknya mengancam keamanan siber.”

Pada Mei 2019, Kementerian Perdagangan AS memasukkan Huawei dalam daftar hitam dengan alasan kekhawatiran keamanan nasional, sehingga membatasi penjualan barang-barang buatan AS kepada perusahaan.

Bahkan, terbaru pemerintahan Presiden AS Donald Trump juga sedang mempersiapkan pembatasan pasokan chip ke Huawei. (Baca: Pukulan Baru AS ke Huawei: Batasi Pasokan Chip!)

Xu masih mempertanyakan sikap pemerintah China. Ia berharap China membalas langkah-langkah AS jika perusahaannya dihambat untuk membeli chip dari perusahaan teknologi AS.


Berita Terkait


Andaikata AS melakukan pembatasan chipt itu, “Mengapa pemerintah China tidak akan melarang penggunaan chip 5G atau base station yang didukung chip 5G, smartphone, dan perangkat pintar lainnya yang disediakan oleh perusahaan Amerika, untuk alasan keamanan dunia maya?” kata Xu.

"Bahkan jika situasi yang disebutkan ini terjadi, Huawei dan juga perusahaan China lainnya dapat memilih untuk membeli chipset dari Samsung dari Korea, MTK dari Taiwan, dan [Unisoc] di China, dan menggunakan perusahaan-perusahaan itu untuk mengembangkan chip," Xu menambahkan.

Xu memperkirakan 2020 akan menjadi tahun yang paling sulit bagi perusahaan karena langkah-langkah AS tersebut. Belum lagi, perusahaan harus beradaptasi dari efek pandemi Covid-19 tahun ini.[]