BNPB Godok Peta Sebaran Corona Nasional hingga Kelurahan

Peta Sebaran Corona Indonesia per 30 Maret 2020 hanya menampilkan data agregat per provinsi

Cyberthreat.id - Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Agus Wibowo mengatakan bahwa peta sebaran Covid-19 pada situs nasional covid19.go.id nantinya akan memunculkan data hingga level kelurahan/desa.

Hanya saja, kata Agus, pembaharuan yang akan terjadi pada peta covid-19 di situs nasional ini masih sedang dikembangkan.

“Masih dikembangkan,” ujar Agus saat dihubungi Cyberthreat.id, Senin (30 Maret 2020).

Seperti diketahui, situs Covid19.go.id saat ini hanya menampilkan jumlah kasus tiap provinsi saja. Meskipun sejumlah provinsi membuat laman tersendiri di situs pemerintah daerah, tetapi beberapa data yang ditampilkan pada peta Pemprov juga tidak seragam. Ada yang sampai data kelurahan'desa, ada pula yang hanya sampai level kabupaten atau kecamatan. Hal ini membuat masyarakat kesulitan mengetahui apakah di sekitar daerah tempat tinggalnya sudah ada warga yang terjangkit virus corona.

Menurut Agus, pihaknya sudah dua pekan ini mengembangkan peta sebaran virus corona nasional yang lebih rinci dan nantinya akan disematkan di situs covid19.go.id.

Saat ditanya soal kapan waktu pastinya pengembangan peta sebaran covid-19 pada situs nasional ini akan menampilkan data hingga level kelurahan/desa, Agus optimis akan selesai dalam minggu ini.

“Minggu ini harusnya sudah jadi,” pungkasnya.

Sebelumnya, Cyberthreat.id mewawancarai sejumlah warga tentang sejauhmana pengetahuan mereka terhadap situs web pemerintah yang menyajikan data dan informasi tentang penanganan virus corona.

Sebagian mengatakan tidak tahu jika ada situs web khusus di daerahnya dan ada yang hanya mengetahui situs covid19.go.id milik nasional tapi merasa informasinya tidak lengkap dan kurang interaktif.

Hal itu disampaikan Aulia Rahman, 23 tahun, seorang barista di Banten. Aulia pernah beberapa kali membuka situs web covid19.go.id. Namun, menurutnya, situs itu kurang interaktif dan kurang lengkap memberikan informasinya. Sebab, data sebaran virus corona yang ditampilkan hanya level provinsi, tidak ada detail jumlah di kabupaten atau kecamanan mana saja di provinsi itu yang warganya telah terinfeksi virus corona.

"Kan akan lebih bagus kalau misalnya website itu satu saja (covid19.go.id), tapi sudah mencakup seluruh Indonesia, kalau mau tau soal daerah A, tinggak klik daerah A saja lalu muncul informasinya sampai ke kecamatan di daerah A," tambah Aulia.

Sebelumnya, pengamat sosial media dari Drone Emprit, Ismail Fahmi, mengatakan masyarakat saat ini membutuhkan peta sebaran corona yang lebih lengkap di situs nasional.

Menurutnya, seharusnya data-data cluster hingga kelurahan itu dimunculkan di peta digital nasional yang memuat data hingga level kelurahan. Sebab, kata dia, tidak semua daerah punya tim IT yang bagus untuk membuat peta interaktif digital.

"Kita tidak bisa minta setiap daerah bikin. DKI (Jakarta) dan Jabar punya tim yang bagus buat bikin. Daerah lain belum tentu. Jadi yang kita dorong bikin adalah pusat. One for all (satu untuk semua)," kata  Ismail Fahmi.

Ismail menambahkan, yang diminta untuk dibuka bukan data pribadi pasien seperti nama dan alamat lengkap, melainkan cukup kode kasus, dan riwayat lokasi yang pernah dikunjungi sebelum terpapar virus.

"Dengan begitu, warga bisa mengantisipasi apakah dirinya punya kemungkinan terjangkit atau tidak," kata Ismail Fahmi kepada Cyberthreat.id.

"Tidak perlu detail nama orang, karena penting juga menjaga privasi korban. Yang paling penting adalah data lokasi, kapan, dan dimana," tambah Fahmi. []

Editor: Yuswardi A. Suud

Berita terkait: