Master Card, Visa, dan Ebay Mundur dari Libra Facebook

Ilustrasi | Foto: coindesk.com

Cyberthreat.id – Proyek mata uang kripto (cryptocurrency) Libra Facebook tampaknya mengalami kemunduran yang benar-benar buruk. Belum juga beroperasi, sejumlah penyokong proyek tersebut meninggalkan Facebook dari Asosiasi Libra—pengelola proyek Libra.

Setelah PayPal Holdings Inc beberapa hari lalu memutuskan pergi lebih dulu, pada Jumat (11 Oktober 2019), giliran EBay Inc, Stripe Inc, Mastercard, dan Visa Inc mengumumkan tak lagi mendukung dan membantu proyek Libra.

Proyek Libra mendapat kecaman dari sejumlah negara di dunia, terutama dari para bank sentral. Libra dinilai bisa menggangu sistem keuangan global dan dipakai untuk kegiatan ilegal seperti pencucian uang.


Berita Terkait:

"Visa telah memutuskan untuk tidak bergabung dengan Asosiasi Libra saat ini," kata perusahaan itu dalam sebuah pernyataan seperti diberitakan Reuters.

"Kami akan terus mengevaluasi dan keputusan akhir kami akan ditentukan oleh sejumlah faktor, termasuk kemampuan Asosiasi untuk sepenuhnya memenuhi semua harapan peraturan yang diperlukan."


Berita Terkait:


“Eksodus” terbaru tersebut di luar dugaan karena mencakup semua perusahaan pembayaran besar yang merupakan anggota pendiri proyek. Facebook mengumumkan rencana untuk meluncurkan mata uang virtual pada Juni 2020.

Meski ditinggalkan para pendukungnya, Libra akan terus maju sesuai dengan rencana, kata Dante Disparte, Kepala Kebijakan dan Komunikasi Asosiasi Libra, dalam sebuah pernyataan, Jumat.


Foto: techcrunch.com


"Kami menantikan pertemuan Dewan Asosiasi Libra perdana hanya dalam tiga hari dan mengumumkan anggota awal Asosiasi Libra," kata dia.

CEO Facebook Mark Zuckerberg diperkirakan akan membahas proyek Libra ketika ia bersaksi di depan Komite Layanan Keuangan AS pada 23 Oktober mendatang.

Prancis dan Jerman bulan lalu menyatakan akan memblokir Libra dari operasi di Eropa dan sebaliknya mendukung pengembangan mata uang kripto publik.

Gubernur Bank Sentral (The Fed) Amerika Serikat Jerome Powell mengkhawatirkan proyek Libra terkait dengan privasi pengguna, pencucian uang, perlindungan konsumen dan masalah stabilitas keuangan yang harus diatasi sebelum proyek berjalan.

Asosiasi Libra yang berbasis di Jenewa adalah organisasi nirlaba yang akan mengatur Libra. Organisasi ini dijalankan oleh Founding Member, salah satunya adalah Facebook.

Facebook merencanakan Asosiasi Libra berjumlah 100 anggota dan setiap anggota harus berinvestasi sedikitnya $10 juta ke dalam proyek Libra. 

Anggota  Asosiasi Libra akan memiliki hak suara di Dewan  Libra Association, bisa menjadi validator operator node (ini adalah kumpulan server yang mengoperasikan blockchain), dan akan mendapat bagian dari keuntungan Libra.


Berita Terkait:

Untuk bergabung dalam Libra Association, anggota harus memiliki koneksi internet super cepat dan ruang server, perekayasa software, dan keamanan kelas enterprise. Nilai bisnisnya mesti dua atau tiga kali nilai minimal $1 miliar atau memiliki piutang sedikitnya $500 juta, meraih 20 juta orang setiap tahun, dan atau masuk 100 besar daftar pemimpin industri menurut  Interbrand Global atau S&P.

Sejauh ini, menurut theblockcrypto.com, penyokong proyek Libra, antara lain, Mastercard, PayPal, PayU (dari Naspers), Stripe, Visa, Booking Holdings, eBay, Facebook/Calibra, Farfetch, Lyft, Mercado Pago, Spotify AB, Uber Technologies, Inc., dan Iliad.

Lalu, ada pula Vodafone Group, Anchorage, Bison Trails, Coinbase, Inc., Xapo Holdings Limited, Andreessen Horowitz, Breakthrough Initiatives, Ribbit Capital, Thrive Capital, Union Square Ventures, Creative Destruction Lab, Kiva, Mercy Corps, dan Women’s World Banking.