Jerman dan Prancis Bersuara Lantang Tolak Libra di Eropa
Helsinki, Cyberthreat.id – Prancis dan Jerman menjadi dua negara di Univ Eropa yang paling menentang keras kelahiran mata uang kripto (cryptocurrency), Libra Facebook.
Pernyataan penolakan tersebut disampaikan pada Jumat (13 September 2019). Alasan mereka adalah Libra Facebook menimbulkan risiko bagi sektor keuangan. Keduanya juga mendorong untuk lebih baik ada pembuatan mata uang kripto publik.
Kecaman itu juga seiring dengan pernyataan Bank Sentral Eropa yang sedang mengkaji rencana jangka panjang untuk meluncurkan mata uang kritpo publik. Dengan begitu, proyek-proyek seperti Libra tidak terulang kembali.
Dalam pernyataan bersama, Menteri Keuangan Prancis Bruno Le Maire dan Menteri Keuangan Jerman, Olaf Scholz, mengatakan, cryptocurrency menimbulkan risiko bagi konsumen, stabilitas keuangan, dan bahkan "kedaulatan moneter" negara-negara Eropa.
Mereka mengeluarkan pernyataan tersebut di pertemuan para menteri keuangan zona euro di Helsinki.
"Prancis dan Jerman menganggap bahwa proyek Libra, sebagaimana tercantum dalam cetak biru Facebook, gagal meyakinkan, bahwa risiko itu akan ditangani dengan tepat," kata mereka seperti dikutip dari Reuters.
Sekitar 19 negara Uni Eropa sedang menyiapkan regulasi khusus jika Libra beroperasi di Eropa, kata pejabat pada pertemuan tersebut. Mereka juga akan mempertimbangkan seperangkat aturan umum untuk mata uang kripto yang saat ini sebagian besar tidak diatur.
Asosiasi Libra, organisasi yang beranggotakan 28 entitas yang didirikan Facebook di Swiss untuk mengelola mata uang kripto tersebut, mengatakan pihaknya menyambut baik tanggapan tersebut
“Kami berkomitmen untuk bekerja sama dengan pihak berwenang untuk mencapai implementasi proyek Libra yang aman, transparan, dan fokus pada konsumen," ujar Dante Disparte, Kepala Kebijakan dan Komunikasi Asosiasi Libra.
Mata uang kripto publik
Facebook baru akan meluncurkan Libra tersebut Juni 2020. Libra akan dipakai layakanya sistem pembayaran dalam platform e-commerce.
Bank Sentral Eropa (ECB) juga sedang membahas isu Libra. Di Helsinki, Anggota ECB Benoit Coeure mengatakan, Libra setidaknya telah menghidupkan kembali upaya untuk memperluas proyek sistem pembayaran real-time di zona euro, yang dikenal sebagai TIPS. Proyek ini diluncurkan tahun lalu telah disambut dengan hati-hati oleh bank.
"Kita juga perlu meningkatkan pemikiran kita tentang mata uang digital bank sentral," tutur dia.
Sementara, sumber Reuters di ECB mengatakan proyek itu memungkinkan konsumen untuk menggunakan uang elektronik, yang akan langsung disetorkan ke ECB, tanpa perlu rekening bank, perantara keuangan atau kliring rekanan.
Coeure mengatakan, proyek TIPS masih tahap kelayakan teknis dan kemungkinan akan ada oposisi dari bank. Dia akan menyajikan laporan tentang mata uang virtual kepada menteri keuangan G7 bulan depan.
Sementara, Le Maire mengatakan salah satu tujuan dari inisiatif pengembangan mata uang kripti publik adalah untuk memastikan bahwa bank mengurangi biaya pembayaran internasional.
"Kami mendorong Bank Sentral Eropa untuk mempercepat pekerjaan pada isu-isu seputar solusi mata uang digital publik," kata Le Maire dalam pernyataan bersama dengan Scholz Jerman.