FBI Sebut Aplikasi Rusia Ancaman Intelijen, Ini Kata Moskow
Moskow, Cyberthreat.id – Pemerintah Rusia angkat bicara soal pernyataan Biro Investigasi Federal (FBI) yang menyebut aplikasi seluler FaceApp dan aplikasi lain buatan Rusia sebagai ancaman kontra-intelijen potensial.
Dmitry Peskov, Sekretaris Pers untuk Presiden Rusia Vladimir Putin, pada Selasa (3 Desember 2019), mengatakan, pernyataan FBI tersebut tak mungkin bisa menghentikan kompetisi pasar bebas perusahaan teknologi informasi asal Rusia.
“Apakah mungkin menghentikan kompetisi ini dengan keputusan FBI seperti itu? Saya rasa tidak. Produk kompetitif masih akan diminati (pengguna),” kata dia kepada wartawan seperti dikutip dari Sputniknews.
Berita Terkait:
- Senator AS Minta FBI Selidiki Aplikasi FaceApp
- FBI: FaceApp dan Aplikasi Rusia Ancaman Kontra-intelijen
- Badan Cyber Arab Saudi: FaceApp Berbahaya!
Sebelumnya, pada Senin kemarin, Asisten Direktur FBI Jill Tyson mengatakan, bahwa aplikasi-aplikasi seluler yang dikembangkan dari Rusia, termasuk FaceApp, sebagai ancaman kontra-intelijen. “Ini berdasarkan data yang dikumpulkan produk, kebijakan privasi dan ketentuan penggunaannya, dan mekanisme hukum yang tersedia untuk pemerintah Rusia yang mengizinkan akses ke data di dalam perbatasan Rusia," kata Tyson.
Pernyataan itu dikeluarkan FBI menanggapi permintaan anggota parlemen Amerika Serikat tentang aplikasi pengeditan foto FaceApp.
Berita Terkait:
- FaceApp Sedot Data: Bisakah Dihapus atau Dikembalikan?
- FaceApp Jamin Tak Jual Foto dan Data Lainnya, Tapi...
Sebelumnya, pemimpin minoritas Senat Demokrat Chuck Schumer menyoroti soal kerawanan data pengguna FaceApp. Ia pun mengirim surat panggilan kepada FBI dan Komisi Perdagangan Federal (FTC) untuk melakukan tinjauan keamanan nasional terhadap FaceApp.
FaceApp adalah aplikasi smartphone yang viral beberapa waktu lalu, di mana pengguna bisa mengedit foto mereka denga filter tampak lebih tua atau muda.
Sejauh ini, seperti diberitakan Reuters, belum ada bukti bahwa FaceApp menyediakan data pengguna untuk pemerintah Rusia. Namun, FBI, dalam suratnya kepada Schumer, mengatakan kemampuan pemerintah Rusia untuk mengakses komunikasi secara langsung melalui penyedia layanan internet (ISP) membuat aplikasi apa pun yang dibangun di negara tersebut jelas berisiko.
"Layanan intelijen Rusia mendukung kemampuan eksploitasi dunia maya yang kuat," kata FBI.
Berdasarkan hukum setempat, “[Mereka bisa] mengakses semua komunikasi dan server dari jarak jauh di jaringan Rusia tanpa membuat permintaan ke penyedia layanan internet (ISP)," kata FBI.
Berita Terkait:
FaceApp, yang diluncurkan pada 2017, dikembangkan oleh Wireless Lab, sebuah perusahaan yang berbasis di St. Petersburg. CEO FaceApp Yaroslav Goncharov, dulunya adalah seorang eksekutif di Yandex, yang dikenal luas sebagai "Google Rusia."
FaceApp telah membantah terkait dengan penjualan atau berbagi data pengguna kepada pihak ketiga. Perusahaan juga menegaskan, data pengguna tidak pernah ditransfer ke pemerintah Rusia dan sebagian besar gambar dihapus dari server-nya dalam waktu 48 jam setelah pengiriman.