Usai Inggris, Giliran Proyek 5G Huawei di Brasil 'Diserang' AS

Ilustrasi | Foto: freepik.com

Cyberthreat.id – Pemerintah Amerika Serikat dan Huawei Technologies Co. Ltd seperti sedang bermain catur. Sejak tahun lalu, Presiden Donald Trump melobi negara-negara sekutunya untuk melarang perangkat Huawei.

Senjata Trump ialah perangkat Huawei terhubung ke intelijen pemerintah China, sehingga bisa dipakai untuk mata-mata dan mengancam keamanan nasional negara.

Langkah “bidak” Trump terganjal ketika Inggris “membelot” pada akhir Januari lalu. Perdana Menteri Inggris Boris Johnson menerima Huawei untuk proyek jaringan 5G-nya meski diberi kuota 35 persen dan di luar jaringan inti.

Trump meradang. Parlemen AS juga menyurati parlemen Inggris. Hasilnya, parlemen Inggris mendesak Boris Johnson agar mengeluarkan Huawei dari Inggris paling lambat 2023.


Berita Terkait:


Huawei pun menganggap ide tersebut sebagai sesuatu yang tak masuk akal. Jika memang Huawei menyadap, AS diminta membuka bukti temuannya. “Biar dunia melihatnya,” Senior Vice President and Global Cyber Security Officer Huawei Technologies Ltd, John Suffolk.

Setelah “bidak” Trump melangkah di daratan Eropa, kini giliran di Amerika Latin mengarahkan serangan untuk membatasi langkah Huawei.

Brasil didekati.

AS sedang dalam pembicaraan dengan Brasil dan perusahaan telekomunikasi setempat mengenai pendanaan pembelian peralatan 5G yang diproduksi oleh Ericsson dan Nokia, demikian dituturkan Duta Besar AS untuk Brasil Todd Chapman kepada surat kabar Brasil Folha de S.Paulo.

Dalam sebuah wawancara yang diterbitkan pada Kamis (11 Juni 2020) malam, seperti dikutip dari Reuters, Jumat (12 Juni), Chapman mengatakan jenis pendanaan ini adalah masalah "keamanan nasional" ke Washington dan bertujuan untuk "melindungi data dan kekayaan intelektual, serta informasi sensitif dari negara-negara".


Berita Terkait:


Pernyataan tersebut merupakan pukulan bagi pembuat peralatan telekomunikasi terbesar di dunia, Huawei Technologies yang telah “menancapkan” produknya di Brasil sejak 20 tahun lalu.

Chapman berpendapat bahwa mengizinkan perusahaan China dalam penyebaran 5G di Brasil dapat mencegah investasi asing lainnya. "Siapa yang ingin melakukan investasi di negara-negara di mana informasinya tidak akan dilindungi?" kata dia.

Chapman juga menambahkan bahwa pendanaan yang sedang didiskusikan dengan Brasil dan akan disediakan oleh International Development Finance Corporation, sebuah bank pembangunan yang dibuat oleh Trump pada akhir 2018 untuk melawan operasi Bank Pembangunan China di negara-negara lain.

Huawei tidak segera menanggapi permintaan komentar soal itu.

Di Brasi, Huawei sebetulnya telah berhasil melakukan tes 5G dengan keempat operator seluler utama, seperti Telefonica Brasil SA, TIM Participacoes SA, America Movil's Claro, dan Oi SA.

Tak hanya itu, Huawei juga membantu mereka memodernisasi infrastruktur menjelang lelang spektrum 5G yang telah lama ditunggu-tunggu.

Pada Agustus 2019, Reuters melaporkan Huawei akan menginvestasikan US$ 800 juta untuk membangun pabrik lain di negara bagian Sao Paulo Brasil pada 2022.[]