Ini Tindakan Grab Setelah Perempuan Nyaris Diculik Driver
Cyberthreat.id - Cerita seorang perempuan nyaris menjadi korban penculikan saat menumpang GrabCar menjadi viral setelah yang bersangkutan membagikan kisahnya di sosial media. Perwakilan Grab mengaku sudah mengambil tindakan tegas dengan menonaktifkan akun milik mitra pengemudi.
Kami sudah menonaktifkan akun mitra pengemudi yang bersangkutan, sambil menginvestigasi kasusnya," kata Deputi Director of Public Affairs Grab Indonesia, Tirza Reinata Munusamy, seperti dilansir dari katadata.id, Senin (10 Februari 2020).
Sebelumnya, seorang wanita berinisial T mengaku hampir menjadi korban penculikan oleh mitra pengemudi Grab. Wanita itu menceritakan pengalamannya di Instagram lewat akun @tiannnwu..
Ceritanya, baru-baru ini T memesan GrabCar pada pukul 14.00 WIB dengan dua tujuan: mengantar temannya ke Dharmawangsa, Jakarta Selatan, lalu melanjutkan perjalanan ke ICE BSD, Serpong, Tangerang.
Setelah 15 menit menunggu, pengemudi tiba di kediamannya.
“Jalan dari indekos ke arah kantor seharusnya putar balik, tetapi dia justru lurus. Saya bilang ‘Pak putar balik saja, kalau di depan itu macet dan jauh putarannya’,” kata T.
Namun, pengemudi tetap pada rutenya dengan alasan mengikuti petunjuk dari aplikasi peta. T makin curiga ada yang tidak beres ketika mendengar suara panggilan mirip handy talky (HT) dan dibalas pengemudi dengan suara pelan.
"Dia jawabnya bisik-bisik, 'poin satu, masuk satu'," katanya menirukan ucapan sopir itu.
Bukannya menyusuri rute sesuai permintaan, mobil justru melaju menuju Tol Merak.
T pun mulai ketakutan. Sempat ditegur, pengemudi malah menekan gas lebih kencang dan bersikukuh rute yang ditempuh sesuai petunjuk aplikasi peta. Pengemudi juga kembali menghubungi seseorang dengan berbisik.
Merasa ada yang tidak beres, T lantas menghubungi temannya dan mengirimkan lokasi terkini dengan share location. Selain itu, T juga menggunakan tombol darurat (emergency button) di aplikasi Grab untuk melaporkan kepada petugas. Sementara di kursi depan, si pengemudi berteriak bahwa dirinya mengikuti aplikasi di peta.
Di ujung telepon, operator mengatakan tim Grab segera menuju ke lokasi kejadian. Setelah itu, pengemudi menurunkan T di pinggir jalan tol. T yang syok dengan kejadian itu, menunggu dijemput temannya.
"Pihak taksi online sudah menawarkan menjemput, tapi pacar saya sudah keburu menjemput," kata T.
Cara Mengaktifkan Emergency Button pada Grab
Fitur Emergency Button pada aplikasi Grab bisa diakses melalui menu Safety Centre atau Pusat Keselamatan di pojok kanan atas aplikassi Grab. Fitur ini akan muncul saat Anda sudah dalam perjalanan.
Dengan menekan menu itu, Anda akan dibawa ke menu berikutnya dan pilih Get Emergency Assistence. Nantinya, ada tiga pilihan yang dapat dipakai: mendeteksi lokasi, menghubungi Grab Safety team, atau menghubungi kontak darurat.
Untuk kontak darurat, Anda bisa terlebih dahulu mendaftarkan nomor telepon yang akan dihubungi apabila ada kondisi darurat. Pendaftaran bisa dilakukan di menu Setting > Emergency.
Fitur keselamatan lainnya pada Grab adalah 'Laporkan Masalah Keselamatan' dan 'Dapatkan Pertolongan Darurat' dimana penumpang langsung terhubung dengan dan dapat meminta bantuan dari tim respons Grab yang berjaga 24 jam sehari dan 7 hari sepekan.
Ketika penumpang mengaktifkan fitur 'Dapatkan Pertolongan Darurat', selain bantuan dari tim respons, Grab juga mengirimkan SMS ke kontak darurat yang merupakan orang-orang terdekat penumpang.[]
Update:
Pada Selasa pada Selasa pagi, 11 Februari 2020, polisi mengumumkan telah menangkap pengemudi tersebut. Hal itu disampaikan Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Kombes Suyudi Ario Seto kepada wartawan.
Suyudi tidak merinci lebih jauh kronologis penangkapan karena kasusnya masih dalam penyidikan.
Update terbaru Selasa (11 Februari 2020) pukul 19.15 WIB
Viral Penumpang Grab Nyaris Diculik Ternyata Salah Paham