Sambut Era Revolusi 4.0, Nokia Demonstrasikan Teknologi 5G

KP Goh, Head of Indonesia Nokia, dalam acara Nokia 5G Innovation Day di Jakarta, Kamis, (15 Agustus 2019) | Foto : Eman Sulaeman/Cyberthreat.id

Jakarta, Cyberthreat.id - Nokia, vendor jaringan, perangkat lunak, layanan dan lisensi yang tersedia secara global menampilkan beberapa teknologi unggulan 5G, yang bisa dimanfaatkan di era revolusi industri 4.0.

Teknologi 5G, diklaim bisa menjadi solusi dalam mengimplementasikan revolusi industri 4.0. Pasalnya, seiring dengan kemunculan revolusi industri 4.0, berbagai organisasi semakin bergantung pada penggunaan sistem cyber-physical untuk mempersingkat dan mentransformasi proses pekerjaan yang dijalankan.

“Dengan Industri 4.0 yang sudah semakin dekat, berbagai bisnis dan organisasi di Indonesia akan perlu meningkatkan kepercayaan diri mereka dalam proses digitalisasi melalui ekosistem serta arsitektur konektivitas yang lebih matang,” kata KP Goh, Head of Indonesia Nokia, dalam acara Nokia 5G Innovation Day di Jakarta, Kamis, (15 Agustus 2019).

Adapun beberapa teknologi yang didemonstrasikan adalah sebagai berikut:

Pertama, aplikasi Ultra-Reliable Low Latency Communication (URLLC) pada otomasi pelabuhan melalui pengendalian sekelompok pesawat nirawak (drone) dengan kecepatan tinggi pada pelabuhan yang telah disimulasikan sebelumnya.

Kedua, demonstrasi mengenai evolusi 5G Transport yang berfokus kepada bagaimana pengirisan jaringan (network slicing) yang dinamis dan dibentuk oleh perangkat lunak.

Sehingga, dapat menyediakan konektivitas yang dibutuhkan serta memastikan mekanisme otomasi dapat memberikan pengalaman dengan kualitas terbaik bagi berbagai kelompok pengguna.

Ketiga, pameran pusat operasi layanan yang cerdas melalui antarmuka sistem pendukung keputusan yang menyeluruh untuk mendorong perilaku cerdas bagi Operasi Layanan (Service Operations).

Keempat, operasi digital future X (Future X Digital Operations) untuk memastikan sentralitas pelanggan melalui terobosan performa jaringan dan pengurangan biaya.

Demonstrasi berpusat pada cara menciptakan nilai tersendiri bagi penyedia layanan yang mengembangkan ekosistem digital dengan mengaplikasikan kerangka Operasi Digital untuk layanan yang diadakan.

Kelima, demonstrasi pengalaman berbelanja menggunakan realitas virtual (virtual reality) melalui aplikasi teknologi 5G untuk menggabungkan pengalaman berbelanja ritel online dan offline.

Contohnya dengan memungkinkan klien untuk mencoba pakaian nyata menggunakan cermin virtual. Pelanggan dapat menjalani pemindaian dan pengukuran secara real-time yang hasilnya kemudian dikonversi ke dalam ukuran pakaian dari masing-masing merk. Selanjutnya, pakaian dapat diproduksi sesuai permintaan.

“Kami mengaharapkan, solusi dari Nokia dapat dapat membantu Indonesia mendorong perkembangan bisnis, serta daya saing teknologinya di tengah dinamika ekonomi regional yang semakin menantang,” tutur Goh.