Ericsson Dapat Kontrak 5G di China, Nokia Absen
Cyberthreat.id – Perusahaan telekomuikasi Swedia, Ericsson, memenangkan kontrak sebesar tiga persen untuk pengembangan jaringan 5G bersama China Telecom dan China Unicorn.
Sementara, pesaingnya asal Finlandia, Nokia yang awalnya diperkirakan bakal mengambil pasar Ericsson di Negeri Tirai Bambu itu justru tidak mendapatkan apa-apa, menurut dokumen tender yang diterbitkan oleh perusahaan China, dikutip dari Reuters, diakses Selasa (3 Agustus 2021).
Sementara, Huawei dan ZTE yang diperkirakan telah menguasai sebagian besar kontrak bersama Datang Telecom milik China tak disebutkan berapa nilai persentasenya di dokumen tersebut.
Nokia mengaku telah mengetahui hasil tender tersebut dan menghormati keputusan tersebut. “Kami menghormati keputusan pelanggan dan tetap berkomitmen untuk terus mendukung bisnis China Telecom dan China Unicron di masa depan,” kata juru bicara Nokia.
Keputusan tersebut fase kedua dari kontrak jaringan 5G oleh operator telekomunikasi China dan mencakup ribuan stasiun pangkalan baru.
Sejak Uni Eropa membatasi peralatan telekomunikasi China (Huawei dan ZTE) persaingan peralatan 5G semakin sengit. Ericsson dan Nokia mendapat peluang besar menguasai Uni Eropa. Namun, kedua raksasa telekumunikasi Eropa itu juga bakal sulit menembus pasar China karena imbas kebijakan pembatasan itu. Tahun lalu, pasar Ericsson turun dari 11 persen menjadi 2 persen, sedangkan Nokia hanya 4 persen.[]