Ini Ancaman Privasi di Balik Aplikasi Yodo

Aplikasi Yodo. | Foto: www.yodorun.com

Jakarta Cyberthreat.id – Aplikasi Yodo memang begitu menggiurkan. Siapa yang tak suka diberi uang hanya dengan berjalan kaki?

Tentu saja, kompensasi dari penggunaan aplikasi tersebut tidak main-main. Jika kamu membaca kebijakan privasi serta syarat dan kondisi yang dijelaskan oleh pengembang, sebaiknya kamu perlu berpikir ulang untuk menginstal Yodo.

Di PlayStore, Yodo mengenalkan dirinya sebagai aplikasi manajemen olahraga dan kesehatan gratis yang secara akurat merekam berlari, berjalan, hiking, dan lain-lain.

“Yodo menggunakan gamification dan banyak hadiah uang tunai untuk membantu Anda mengembangkan kebiasaan yang baik untuk mencintai olahraga,” tulis pengembang.


Berita Terkait:


Nama pengembangnya yaitu Shenzhen Rejoice Sport Tech. Co., LTD. Alamatnya di SuperD Building, Science and Technology Park Road, Nanshan District, Shenzhen, Guangdong Province, China.

Yodo menjelaskan bahwa hadiah uang tunai dapat ditarik dengan berbagai cara.

"Selama Anda menyelesaikan tujuan latihan Anda setiap hari, Anda dapat menerima hadiah uang tunai acak setiap hari. Tidak ada batasan jumlah hari Anda dapat menerima hadiah uang tunai!" tulis Yodo.

"Anda juga bisa mendapatkan hadiah uang tunai dengan membagikan riwayat olahraga Anda atau dengan mengundang teman-teman Anda untuk mengunduh Yodo!"

Hingga berita ini ditulis, Senin (22 Juli 2019), di Android telah diunduh hinggan 1 juta kali. Untuk menggunakan aplikasi tersebut cukup mendaftar melalui nomor ponsel akun Facebook, akun Instagram, atau akun Google.

Dalam kebijakan privasinya, Yodo mengatakan, bisa mengumpulkan beberapa data dan memproses data tersebut untuk beberapa kepentingannya (pihak ketiga).

“Jika Anda tidak menerima ketentuan ini, jangan membuat akun atau menggunakan Layanan Yodo,” tulis pengembang di Term and Condition di situs webnya.

Data Pribadi yang Dikumpulkan

Di sinilah yang menjadi titik krusial dan juga menjadi ancaman privasi bagi pengguna aplikasi. Sebab, pengembang Yodo dalam keterangan kebijakan privasinya mengatakan akan mengumpulkan data pribadi.

"Data Pribadi berarti informasi tentang Anda, dari mana Anda dapat diidentifikasi, tetapi tidak terbatas pada nama, kewarganegaraan, alamat, nomor telepon, nomor faksimili, data telematika, dan geolokasi, " tulis pengembang.

Selain itu, pengembang juga bisa mengakses: perincian kartu kredit, jenis kelamin, status penduduk, latar belakang keuangan, kepentingan pribadi, alamat email, pekerjaan, dan foto.

Juga, segala informasi, termasuk data pribadi yang sensitif seperti nomor kartu identitas Anda, nomor SIM, nomor akta kelahiran, nomor paspor, ras, asal etnis, tanggal lahir, status perkawinan, latar belakang pendidikan, dan data yang berkaitan dengan kesehatan, agama atau kepercayaan serupa lainnya.

"Jika Anda adalah penyedia layanan, kami juga dapat mengumpulkan data telematika (seperti kecepatan, akselerasi, dan data pengereman), data perangkat (seperti nomor IMEI dan nama aplikasi yang telah Anda instal pada perangkat Anda), dan data registrasi kendaraan Anda."

"Data pribadi Anda juga dapat dikumpulkan dari cookie yang digunakan di situs web. Jika Anda adalah penyedia layanan, dari data accelerometer, data GPS, data perangkat, dan data yang dikumpulkan saat aplikasi Yodo Anda aktif,” tulis pengembang.

Transfer data yang dilakukan Yodo pada pihak ketiga kebanyakan untuk kepentingan iklan, riset pemasaran, penyedia layanan, penasihat profesional, dan juga entitas lain yang bekerjasama dengan Yodo.

Data pribadi pengguna juga dapat dibagikan sehubungan dengan transaksi korporat, seperti pembentukan perusahaan patungan, penjualan anak perusahaan atau divisi, merger, konsolidasi, atau penjualan aset, atau jika terjadi penutupan perusahaan.(cek selengkapnya di sini)

Yodo menggunakan metode bermain game dan menyediakan banyak hadiah uang tunai untuk pengguna. Selama pengguna menyelesaikan target olahraganya setiap hari, pengguna akan menerima hadiah uang tunai secara acak setiap hari.

Hadiah uang tunai dapat ditarik melalui berbagai cara, bisa ke pulsa telepon, akun aplikasi OVO, atau akun Go-Pay.

Pengamat keamanan siber dari PT Vaksincom, Alfons Tanujaya, mengatakan, aplikasi tersebut tak beda jauh dengan aplikasi yang memiliki kepentingan untuk pengiklan.

Jadi, menurut dia, kemungkinan besar yang menjadi target pengembang adalah menampilkan iklan. Terlebih dengan unduhan yang sudah mencapai sejuta pengguna.

Redaktur: Andi Nugroho