WhatsApp dan Facebook Tumbang Ganggu Bisnis Online
Jakarta, Cyberthreat.id – Aplikasi WhatsApp, Facebook, dan Instagram mengalami gangguan. Banyak pengguna mengeluhkan karena pesan-pesan yang disampaikan maupun fitur di dalamnya tak berfungsi maksimal.
Sejauh ini gangguan baru dirasakan pengguna selama dua hari terakhir yang dimulai Rabu-Kamis (13-14/3/2019).
WhatsApp tidak bisa mengirimkan pesan berupa foto atau video meski masih bisa diakses. Facebook dan Instagram mengumumkan layanan mengalami eror yang berakibat pengguna kesulitan untuk mengakses atau masuk ke dalam akun.
“Kami sedang berusaha menyelesaikan masalah ini secepatnya,” kutip pernyataan resmi Facebook, Kamis.
Sejumlah negara dengan pengguna WhatsApp terbanyak seperti Amerika Serikat, Eropa, Asia termasuk Indonesia mengalami gangguan ini. Demikian Facebook dan Instagram yang juga sudah digunakan sebagai jaringan usaha atau bisnis online.
Akun Twitter @angryrose menyebut gangguan yang dialami WhatspAp, Facebook, dan Instagram bisa berakibat kerugian finansial bagi banyak orang.
Banyak orang mengandalkan aplikasi itu untuk pekerjaannya. Media sosial berpengaruh sangat besar untuk pemasaran, iklan yang dihasilkan, klik yang dihasilkan atau gaya hidup masyarakat yang serba digital.
“Banyak keuntungan yang terlewatkan karena downtime yang sangat mempengaruhi banyak orang,” ujar akun tersebut.
Di Indonesia media sosial sudah sangat mempengaruhi gaya hidup masyarakat. Selain bersosialisasi, media sosial juga digunakan untuk hiburan dan informasi sekaligus sebagai tempat bisnis.
Kepopuleran media sosial dikalangan masyarakat menjadi incaran utama para pengusaha dalam melakukan ekspansi terhadap dunia bisnis. Salah satunya karena jangkauan media sosial yang luas dan tak terbatas ruang dan waktu.
Baru-baru ini perusahaan media asal Inggris We Are Social bekerjasama dengan situs layanan manajemen konten Hootsuite menyebut pemanfaatan internet di Indonesia di dominasi oleh penggunaan media sosial. Pengguna WhatsApp, Facebook, dan Instagram diperkirakan mencapai 125 juta.