Ranking Top 1000 Dunia, Binus Fokus Pengembangan SDM
Jakarta, Cyberthreat.id - Binus University sukses menembus ranking Top 1000 dunia yang dikeluarkan Quacquarelli Symonds (QS) World University Rankings 2020.
QS adalah semacam ranking system internasional yang telah bekerja sejak 1980-an. Saat ini terdapat sekitar 1600 universitas dunia yang dianggap layak masuk ranking dan rating di QS.
Binus menjadi satu diantara 9 universitas di Indonesia yang masuk Top 1000. Diantaranya Universitas Indonesia (UI), Universitas Gadjah Mada (UGM), Institut Teknologi Bandung (ITB) dan Institut Teknologi Sepuluh November (ITS).
"Memang untuk menembus 1000 besar kita bersyukur, tapi sistem ranking ini sifatnya dinamis karena kualitas harus ditingkatkan terus menerus," kata Rektor Binus University, Harjanto Prabowo, di Jakarta, Senin (1 Juli 2019).
QS mengumpulkan data-data semua universitas di dunia kemudian di ranking berdasarkan 6 indikator.
Indikator pertama adalah Academic Reputation yang mengukur unsur akademik secara menyeluruh. Kedua, Employee Reputation yang mengukur kualitas lulusan dari sudut pandang tenaga kerja dan dunia kerja.
Ketiga, Citations per Faculty yang mengukur jumlah publikasi yang dihasilkan per-fakultas dengan dampak dan kualitas karya ilmiah yang dihasilkan sebuah perguruan tinggi. Keempat, Faculty Student yang mengukur kualitas kegiatan belajar mengajar di perguruan tinggi.
Kelima, International Faculty yang mengukur jumlah ekspatriat atau tenaga pendidik asing di sebuah perguruan tinggi. Keenam, International Students yang mengukur jumlah mahasiswa asing hingga student exchange di perguruan tinggi.
"Sistem ranking ini sebenarnya dinamis dan berubah setiap tahun, tapi sebenarnya kalau dibandingkan Indonesia dengan Singapura dan Malaysia, kita masih kalah jumlah universitas yang di Top 1000 itu," ujar Harjanto.
Pengembangan dan Penguatan SDM
Binus Global Director, Diah Wihardini, mengatakan salah satu upaya meningkatkan ranking di QS World University Rankings adalah memastikan kegiatan dan kualitas belajar mengajar Binus menyamai universitas top ranking dunia.
Pengembangan SDM, kata Diah, sejalan dengan fokus pembangunan yang dicanangkan Presiden Joko Widodo yakni meningkatkan kualitas SDM.
"Binus masuk ke QS ini melalui semacam audit internasional, dimana Binus meminta QS untuk mengevaluasi dan mereview kinerja universitas terutama dari kualitas belajar mengajar," kata Diah.
Binus juga aktif mengikuti pameran pendidikan yang rutin dilakukan di setiap benua mulai dari Eropa, Amerika dan Asia Pasifik.
Melalui pergaulan internasional itulah Binus bisa meningkatkan jumlah pertukaran mahasiswa dan pertukaran pengajar.
"Pertukaran mahasiswa kami sampai 150 orang per semester atau kira-kira 300 orang pertahun. Nah, kalau pertukaran dosen itu sekitar 20 dosen per tahun. Mereka dikirim belajar dan menimba pengalaman ke kampus unggulan dunia."