SENSUS PENDUDUK 2020

BPS Australia Bantu Uji Keamanan Aplikasi Sensus Penduduk

Ilustrasi | Foto: Instagram BPS

Jakarta, Cyberthreat.id – Untuk pertama kalinya, Indonesia menerapkan Sensus Penduduk (SP) secara online. Dengan aplikasi yang dibangun berbasis web, penduduk dapat mengisi informasi kependudukan secara mandiri melalui alamat situs web: sensus.bps.go.id.

Direktur Sistem Informasi Statistik Badan Pusat Statistik Republik Indonesia Dr. Muchammad Romzi mengatakan, untuk penerapan SP Online tersebut, BPS melakukan studi banding ke Australia melalui Australian Bureau of Statistic (ABS).

“Mekanisme pelaksanaan SP Online ini merujuk ke Australia, namun dengan mempertimbangkan kondisi masyarakat Indonesia,” kata Romzi dalam pernyataan tertulisnya kepada Cyberthreat.id yang diterima pada Jumat (21 Februari 2020).

Pada Juli 2018, kedua lembaga meneken Nota Kesepahaman (MoU) kerja sama yang akan berlangsung selama lima tahun. Bentuk kerja sama tersebut, termasuk pemanfaatan big data dan integrasi data, tulis BPS di situs webnya.

Menurut Romzi, SP Online tersebut menggunakan platform yang bernama Integrated Collection System (ICS). Platform ini dirancang untuk pengumpulan data multimetode, terutama untuk survei secara umum di Badan Pusat Statistik.

“Pada awalnya ICS dibangun melalui tender dengan vendor. Namun, untuk memenuhi kebutuhan Sensus Penduduk 2020 yang lebih spesifik, karena berbasis registrasi, ICS harus disesuaikan,” Romzi menjelaskan.

Selanjutnya, platform tersebut dikembangkan secara internal oleh Tim BPS untuk diterapkan dalam SP2020, dengan konten yang sesuai dengan kebutuhan sensus berbasis metode kombinasi (online dan wawancara, red).


Berita Terkait:


Menyangkut keamanan aplikasi SP Online, Romzi menegaskan, BPS mendapatkan bantuan teknis (technical assistance) dari ABS, terutama terkait dengan pengujian keamanan. Selain itu, BPS juga menggandeng Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) serta akademisi untuk menguji keamanan aplikasi sensus.bps.go.id.

“Hasil dari pengujian dan rekomendasi dari mereka menjadi masukan yang kemudian diimplementasikan sehingga aplikasi yang dibangun menjadi aman,” kata dia.

Dari sisi internal, Romzi mengatakan, BPS juga didukung tim teknologi informasi yang diyakini baik untuk mengamankan aplikasi dan data yang dikumpulkan.

“Dengan tenaga terbaik yang dimiliki dan keinginan untuk menjadi world-class NSO (National Statistical Office), kami percaya dengan kemampuan tim TI di BPS,” ujar Romzi.

Alasan BPS menggunakan tim internal ketimbang pihak ketiga, kata Romzi, adalah karena “yang tahu kebutuhan kami adalah kami sendiiri, mentransfer keinginan dan kebutuhan ke pihak laikn itu tidak mudah dan memerlukan waktu,” ujar dia.

“Oleh karenanya, BPS mempercayakan kepada tim internal untuk pengembangan sistem dengan bantuan teknis dari ABS,” Romzi menambahkan.

Seperti diketahui, ada dua tahapan yang dilakukan BPS dalam melakukan Sensus Penduduk 2020, yaitu tahapan sensus secara daring (online) dan wawancara langsung.

Tahapan SP Online telah dimulai pada 15 Februari lalu dan berlangsung hingga 31 Maret 2020. Selanjutnya, tahap wawancara langsung baru akan dilakukan pada 1 hingga 31 Juli 2020.

Sensus Penduduk Online adalah penduduk dapat mengisi informasi kependudukan secara mandiri melalui alamat situs web: sensus.bps.go.id.

Mekanisme yang dilakukan, sebagai berikut:

  1. Siapkan dokumen kependudukan (KTP, Kartu Keluarga, Akte Nikah/Cerai)
  2. Masuk ke laman sensus.bps.go.id
  3. Masukkan Nomor Induk Kependudukan (NIK) dan nomor Kartu Keluarga (KK)
  4. Isikan kode angka (captcha) 6 digit di bawah No KK, lalu klik "Cek Keberadaan”
  5. Jika pertama kali melakukan akses pada SP Online, buatlah Password dan pilih pertanyaan keamanan yang paling sesuai. Lalu klik "Buat Password"
  6. Masukkan “Password” yang telah dibuat, lalu klik "Masuk"
  7. Bacalah panduan awal mengenai pengisian SP Online, lalu klik "Mulai Mengisi"
  8. Pilihlah bahasa yang paling dikuasai
  9. Ikuti petunjuk dan jawablah seluruh pertanyaan yang diberikan dengan jujur dan sebenar-benarnya
  10. Setelah mengisi seluruh pertanyaan, lalu klik tombol "Kirim"
  11. Unduh atau kirimkan bukti pengisian pada email Anda dengan terlebih dahulu mengisikan alamat email.[]

Redaktur: Andi Nugroho