Hadapi Serangan Siber, Pemkab Madiun Terkendala Personel TI
Jakarta, Cyberthreat.id – Kepala Seksi Keamanan Informasi Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Madiun, Rusmanto, mengakui bahwa kantor-kantor dinas memiliki banyak kendala dan kelemahan untuk menangani masalah serangan siber.
“Kami sudah berusaha, tapi belum optimal, personel yang kami berdayakan belum optimal. Makanya, ini masih coba-coba alternatif lain,” kata Rusmanto ketika dihubungi Cyberthreat.id dari Jakarta, Jumat pagi.
Seperti diberitakan, Situs web Disnaker yang beralamat di http://disnaker.madiunkab.go.id/ menjadi “bancakan” para peretas untuk unjuk diri. Di kanal “Berita”, hampir seluruh judul artikel dari laman 1 hingga 24 diubah oleh peretas dengan judul dan gambar aneh-aneh. Insiden perubahan tampilan laman web (deface) tahun lalu yang masih aktif terlihat pada unggahan artikel tertanggal 5 Oktober 2019.
Terkahir, serangan deface terjadi pada Jumat (17 Januari 2020) dini hari pada pukul 03.23 WIB. Hacker atas nama “MR. D” mengubah dua laman artikel berita yang diunggah Disnaker Kabupaten Madiun dengan konten yang sama.
Peretas mengunggah audio musik berjudul “Changes” dari rapper Jahseh Dwayne Ricardo Onfroy asal Florida, AS. Rapper ini lebih dikenal dengan nama XXXTentacion.
Hacker juga menampilkan pesan tertulis, “Tak terasa hari-hari sudah penuh dengan ejekan yang keluar dari mulutmu. Apakah kamu puas membuatku sakit hati? Apakah kamu bangga membullyku? Apakah kamu tidak sadar telah menyakit hatiku? Orang yang kamu sakit?”
Berita Terkait:
- Situs Disnaker Kabupaten Madiun Jadi Bulan-bulanan Hacker
- Serangan Siber di Situs Disnaker Madiun Sejak 6 Bulan Lalu
Menanggapi kejadian tersebut, Rusmanto mengatakan, segera berkoordinasi dengan instansi terkait untuk mencari formula yang tepat menangani insiden siber tersebut.
“Memang masalah web di daerah ini, SDM kami belum begitu mumpuni,” ujar dia.
Ia pun menjelaskan berbagai kendala yang dialami Pemkab Madiun dalam mengelola situs web. Ada tiga kendala utama, yaitu sumber daya manusia yang menguasai teknologi informasi, kurang komunikasi dengan kalangan komunitas hacker, dan terakhir, anggaran.
“Soal anggaran web ini memang belum tercantum dalam rekening khusus,” kata dia.
Pelanggaran data?
Apakah ada pelanggaran data dalam insiden di situs web Disnaker? Rusmanto mengatakan, telah menghubungi pengelola situs web Disnaker untuk segera menelusuri apakah peretasan tersebut berdampak pada hal lain.
“Kami sudah infokan (insiden tersebut) ke pengelola TI Disnaker, ini mau ditelusuri seperti apa, sementara kan kejadiannya soal perubahan judul-judul artikel,” ujar dia.
Sejauh ini, Rusmanto menjelaskan, Pemkab Madiun telah mendapatkan sosialisasi dari Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) terkait dengan perlindungan data pribadi (PDP).[]