Serangan Siber di Situs Disnaker Madiun Sejak 6 Bulan Lalu
Jakarta, Cyberthreat.id – Pemerintah Kabupaten Madiun, Jawa Timur menyatakan telah mengetahui adanya serangan siber di situs web Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Madiun. Pemkab menyatakan, serangan siber tersebut telah terjadi berulang kali sejak setengah tahun lalu.
Situs web Disnaker yang beralamat di http://disnaker.madiunkab.go.id/ menjadi “bancakan” para peretas untuk unjuk diri. Di kanal “Berita”, hampir seluruh judul artikel dari laman 1 hingga 24 diubah oleh peretas dengan judul dan gambar aneh-aneh. Insiden perubahan tampilan laman web (deface) tahun lalu yang masih aktif terlihat pada unggahan artikel tertanggal 5 Oktober 2019.
Terkahir, serangan deface terjadi pada Jumat (17 Januari 2020) dini hari pada pukul 03.23 WIB. Hacker atas nama “MR. D” mengubah dua laman artikel berita yang diunggah Disnaker Kabupaten Madiun dengan konten yang sama.
Peretas mengunggah audio musik berjudul “Changes” dari rapper Jahseh Dwayne Ricardo Onfroy asal Florida, AS. Rapper ini lebih dikenal dengan nama XXXTentacion.
Hacker juga menampilkan pesan tertulis, “Tak terasa hari-hari sudah penuh dengan ejekan yang keluar dari mulutmu. Apakah kamu puas membuatku sakit hati? Apakah kamu bangga membullyku? Apakah kamu tidak sadar telah menyakit hatiku? Orang yang kamu sakit?”
Berita Terkait:
- Situs Disnaker Kabupaten Madiun Jadi Bulan-bulanan Hacker
- Hadapi Serangan Siber, Pemkab Madiun Terkendala Personel TI
Kepala Seksi Keamanan Informasi Dinas Komunikasi dan Informatikan Kabupaten Madiun, Rusmanto, mengatakan, situs web Disnaker memang sudah seringkali menjadi target serangan para peretas.
“Serangan sudah sejak setengah tahun lalu,” kata Rusmanto ketika dihubungi Cyberthreat.id dari Jakarta, Jumat pagi.
Rusmanto mengatakan, sejak serangan pertama, Diskominfo sudah berkoordinasi dengan tim teknologi informasi (TI) Disnaker, tapi proses perbaikan belum optimal sehingga serangan terjadi lagi.
Ia menyadari bahwa tim TI yang dimiliki belum mumpuni untuk menangani insiden siber seperti itu. “Kami sudah berusaha, tapi belum optimal, personel yang kami berdayakan belum optimal. Makanya, ini masih coba-coba alternatif lain,” kata dia.
Rusmanto mengatakan, sudah menyampaikan insiden siber itu ke Disnaker sebagai organisasi perangkat daerah (OPD) terkait dan dalam waktu dekat akan dibahas bersama penanganannya. “Nanti yang action dari OPD sendiri. Kalau kami sifatnya koordinasi saja, kamu memberi masukan kepada OPD,” kata dia.[]