Diinfeksi Malware, Rheinmetall AG Rugi Puluhan Juta Euro

Foto | News Bezer

Dusseldorf, Cyberthreat.id- Rheinmetall AG, perusahaan kontraktor pertahaan yang berbasis di Dusseldorf, Jerman, dilaporkan rugi puluhan juta euro, akibat serangan malware.

Perusahaan yang memproduksi kendaraan tempur lapis baja, tank, amunisi, dan berbagai sistem elektronik, yang juga beroperasi di Brasil, Meksiko dan Amerika Serikat tersebut, memperkirakan insiden malware akan berdampak pada garis bawahnya dalam jangka panjang, dengan kerugian dalam puluhan juta euro.

"Sementara ini, pengiriman dapat dijamin dalam jangka pendek. Sementara untuk jangka panjang, gangguan tidak dapat diprediksi pada saat ini. Skenario yang paling mungkin menunjukkan periode yang berlangsung antara dua dan empat minggu," tulis pihak perusahaan, seperti yang dikutip dari ZDNet, Sabtu, (28 September 2019).

Sayangnya, pihak perusahaan tidak mengungkapkan rincian tentang insiden tersebut, atau jenis malware apa yang terlibat.

"Seperti yang terjadi, malware memiliki dampak buruk pada hasil operasi antara € 3 juta dan € 4 juta per minggu,” kata Perusahaan.

Rheinmetall bukan satu-satunya perusahaan besar yang menderita infeksi malware besar dalam setahun terakhir.

Insiden seperti ransomware juga terjad di pabrik suku cadang pesawat Asco, penyedia aluminium Norsk Hydro, perusahaan keamanan cyber Verint, Federasi Kepolisian Inggris, produsen kendaraan utilitas Aebi Schmidt, Arizona Beverages, perusahaan teknik Altran, bandara internasional Cleveland, dan produsen bahan kimia Hexion and Momentive.

Bahkan, awal pekan ini, stasiun TV Prancis France24 juga mengungkapkan bahwa peretas yang disponsori negara China melanggar beberapa pemasok Airbus dengan menggunakan sistem VPN yang belum ditambal untuk memasuki jaringan internal mereka.

Peretas yang sama dikatakan juga menargetkan pembuat mesin Inggris Rolls-Royce dan konsultan teknologi Prancis dan pemasok Expleo.