China Atur Penggunaan Face Recognition, Ini Alasannya

Ilustrasi | Foto: aljazeera.com

Beijing, Cyberthreat.id – Pemerintah China akan membatasi dan mengatur penggunaan teknologi pengenalan wajah (face recognition) dan aplikasi lainnya di sekolah-sekolah dan kampus. Hal tersebut diungkapkan oleh Direktur Sains dan Teknologi di Kementerian Pendidikan China Lei Chaozi, Jumat (6 September 2019).

Pembatasan tersebut dilatarbelakangi oleh laporan dari sebuah kampus di China yang sedang melakukan uji coba teknologi face recognition untuk memantau kehadiran dan perilaku mahasiswanya. Proyek percobaan tersebut mendapatkan banyak komentar di forum online terkait masalah privasi.

Dikutip dari BBC, China Pharmaceutical University (CPU) di Nanjing, Provinsi Jiangsu,menggunakan teknologi pengenalan wajah tersebut di gerbang sekolah dan asrama. Tak hanya itu, tahun lalu, alat pemantau serupa dipasang di salah satu sekolah menengah di Hangzhou. Teknologi ini mampu memberikan umpan balik kepada para guru terkait dengan tingkat konsentrasi siwa.


Berita Terkait:


Lei mengatakan penggunaan teknologi pengenalan wajah di kampus dan sekolah dapat menimbulkan masalah terkait dengan privasi seseorang.

"Kita harus sangat berhati-hati dalam hal informasi pribadi siswa. Jangan mengumpulkannya jika tidak perlu. Dan, cobalah untuk mengumpulkan sesedikit mungkin jika memang itu harus dilakukan,” kata Lei kepada kepada situs web Thepaper.cn.

Pada Kamis lalu, Kementerian Pendidikan China mengeluarkan pedoman baru mengenai penggunaan semua jenis aplikasi yang digunakan oleh penyedia pendidikan. Hal tersebut merekomendasikan otoritas pendidikan dan sekolah untuk meminta pendapat orangtua, siswa, dan guru, sebelum memperkenalkan teknologi.


Berita Terkait:


Setiap aplikasi yang akan digunakan harus didaftarkan pada akhir tahun ini untuk membangun basis data dan pengawasan yang lebih baik lagi. Teknologi yang kontrovesial sudah digunakan oleh China, salah satunya Intellegence Uniform untuk memantau lokasi siswa di sejumlah sekolah.

China saat ini menjadi pelopor penggunaan pengenalan wajah dan teknologi pengawasan lainnya khususnya dalam bidang pendidikan.

Redaktur: Andi Nugroho