FaceApp dari Rusia, Muncul Isu Aplikasi Mata-mata: Benarkah?
Jakarta, Cyberthreat.id – FaceApp, aplikasi edit foto menjadi lebih muda atau tua, sedang mewabah di pengguna smartphone.
Ketika New York Post menuliskan soal aplikasi itu dengan judul yang begitu heboh: "FaceApp security concerns:Russians now own all your old photos.” muncul sejumlah tanya, bahkan ada yang curiga aplikasi dipakai Rusia untuk memata-matai pengguna.
Terlebih, foto tersebut diunggah ke server cloud pengembang atau afiliasinya. Pengembang tak menjelaskan lebih dulu kepada pengguna mengapa foto tersebut tidak diproses di perangkat. Oleh karena itu, tak mengherankan bila timbul narasi konspirasi yang menyebar dan berkembang di publik.
Mengenai pemrosesan foto di cloud, FaceApp mengatakan, bahwa sebagian besar pemrosesan diperlukan untuk memberi daya pada efek mempercantik/gender/efek penuaan dll yang dilakukan di cloud.
Berita Terkait:
“FaceApp melakukan sebagian besar pemrosesan foto di cloud. Kami hanya mengunggah foto yang dipilih oleh pengguna untuk diedit. Kami tidak pernah mentransfer gambar lain dari telepon ke cloud,” tutur FaceApp kepada TechCrunch, yang diakses Kamis (18 Juli 2019).
Dihimpun dari The Sydney Morning Herlad dan TechCrunch, berikut sejumlah pertanyaan tentang FaceApp:
Apakah FaceApp buatan Rusia?
Ya. Aplikasi ini dikembangkan oleh tim kecil dari Saint Petersburg, Rusia yang mengklaim telah membangun teknologi in-house menggunakan beberapa teknologi kecerdasan buatan (AI) open source.
Pengembangnya bernama WirelessLabs. Meski buatan orang Rusia tidak secara otomatis menjadikannya sebagai aplikasi mata-mata. Hanya, yang perlu diingat ada perbedaan regulasi antara negara-negara.
“Meskipun tim Litbang inti berlokasi di Rusia, data pengguna tidak ditransfer ke Rusia,” ujar pengembang.
Mengapa FaceApp viral lagi?
FaceApp pertama kali dirilis pada 2017. Aplikasi memungkinkan orang mengubah foto narsisnya tampak begitu realistis. Kala itu aplikasi ini juga mendapat kecaman karena berkaitan dengan warna kulit. Misal ada fitur mencerahkan bagi pengguna berkulit gelap sehingga filter ini dianggap rasis. Akhirnya pengembang menghapus fitur ini setelah mendapat kecaman tersebut.
Soal viral lagi, hal ini memang sulit dijelaskan. Namun, aplikasi ini telah meningkat dan menambahkan banyak fitur dalam beberapa tahun terakhir. Adanya influencer populer yang mem-posting gambar, baik secara spontan atau sebagai bagian dari kampanye pemasaran, diperkirakan yang memicu gelombang baru viral ini.
Tangkapan layar dari pemberitaan New York Post terkait FaceApp. Judul ini membuat publik menjadi waswas seakan-akan Pemerintah Rusia mengumpulkan foto para pengguna FaceApp.
Apakah FaceApp menyimpan foto saya?
Ya, mereka menyimpan salinannya. FaceApp menggunakan algoritma yang sangat rumit untuk mengedit foto, yang tidak diinstal secara lokal saat Anda menginstal aplikasi. Gambar Anda harus diunggah ke server FaceApp untuk diproses, artinya salinan foto Anda dikirim ke pengembang.
“Kami mungkin menyimpan foto yang diunggah di cloud. Alasan utama untuk itu adalah kinerja dan lalu lintas: kami ingin memastikan bahwa pengguna tidak mengunggah foto berulang kali untuk setiap operasi pengeditan. Sebagian besar gambar dihapus dari server kami dalam waktu 48 jam sejak tanggal pengunggahan,” tutur pengembang.
Berita Terkait:
- FaceApp Jamin Tak Jual Foto dan Data Lainnya, Tapi...
- FaceApp Memang Asyik, Tapi Amankah Privasi Pengguna?
Apakah data pengguna bisa dihapus?
Dalam penjelasannya, pengembang mengaku telah menerima banyak permintaan dari pengguna untuk menghapus semua data mereka dari servernya.
“Tim dukungan kami saat ini kelebihan beban, tetapi permintaan ini memiliki prioritas kami. Untuk pemrosesan tercepat, kami sarankan mengirim permintaan dari aplikasi seluler FaceApp menggunakan "Pengaturan> Dukungan> Laporkan bug" dengan kata "privasi" di baris subjek. Kami sedang mengerjakan UI yang lebih baik untuk itu.
Apakah itu masalah privasi?
Mungkin FaceApp dapat menggunakan gambar Anda bersama dengan data lain yang dikumpulkannya untuk profil Anda, seperti yang dilakukan banyak perusahaan di internet, tetapi belum ada indikasi ancaman penyalahgunaan semakin tinggi di sini. Anda harus selalu berhati-hati dengan tidak mengunggah materi sensitif.
“Kami tidak menjual atau berbagi data pengguna dengan pihak ketiga mana pun,” ujar pengembang.
Bagaimana dengan foto dan data lain di ponsel saya?
Beberapa orang di internet menuding bahwa FaceApp secara otomatis mengunggah semua foto di ponsel Anda segera setelah Anda menggunakannya untuk pertama kali. Namun pakar keamanan yang meneliti lalu lintas jaringan telah meragukan klaim ini. Tampaknya aplikasi tidak mengunggah foto apa pun hingga Anda memintanya.
“Kami hanya mengunggah foto yang dipilih untuk diedit. Anda dapat dengan cepat memeriksanya dengan alat sniffing jaringan yang tersedia di internet,” kata pengembang.
Bagaimana saya bisa memastikan itu tidak bisa lagi diambil setelah saya menggunakannya?
Aplikasi ini meminta izin untuk mengakses rol kamera dan penyimpanan internal perangkat Anda, yang perlu diunggah dan untuk menyimpan gambar Anda masing-masing. Jika khawatir, Anda dapat mencabut izin ini setelah menggunakan aplikasi. Aplikasi ini menyediakan opsi untuk terhubung ke aplikasi media sosial lain untuk mem-posting gambar Anda.