BSSN Luncurkan CSIRT Ke-36 di Kementerian Pertanian

Kepala BSSN Hinsa Siburian (kanan) bersama Sekjen Kementan Kasdi Subagyono. | Foto: Arsip BSSN

Cyberthreat.id – Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) bersama Kementerian Pertanian meluncurkan Kementan-CSIRT (Computer Security Incident Response Team), Selasa (12 Oktober 2021).

CSIRT adalah tim yang bertanggung jawab untuk menerima, meninjau, dan menanggapi laporan dan aktivitas insiden keamanan siber.

Kementan-CSIRT adalah CSIRT ke-36 yang telah dibentuk BSSN di seluruh kementerian/lembaga dan pemerintah daerah di Indonesia. Ditargetkan hingga 2024,jumlah CSIRT yang terbangun sebanyak 121 unit.

“Pembentukan CSIRT salah satu program prioritas nasional (major project) yang dituangkan dalam Perpres Nomor 18/2020 tentang RPJMN 2020-2024,” tutur BSSN dalam pernyataan tertulisnya yang diterima, Selasa malam.

Peluncuran yang dihadiri Kepala BSSN Letjen TNI (Purn) Hinsa Siburian dan Sekjen Kementan Kasdi Subagyono.

Hinsa mengatakan, pembentukan CSIRT sejalan dengan penerapan Sistem Pemerintah Berbasis Elektronik (SPBE). Dalam Peraturan Presiden Nomor 95 Tahun 2018 tentang SPBE, disebutkan bahwa bagian unsur keamanan SPBE yaitu penjaminan keutuhan dan ketersediaan data dan informasi.

“Di sinilah peran CSIRT sebagai penyediaan pemulihan dari insiden keamanan siber,” ujarnya.

Sementara itu, Kasdi mengatakan salah satu strategi pembangunan pertanian ialah dengan digitalisasi pertanian menggunakan teknologi terkini dan Internet of Things (IoT). Pembentukan CSIRT sangat diperlukan sebagai langkah pengamanan yang intensif agar pelaksanaannya tidak terganggu.[]