Awas! Situs-situs Ini Bisa untuk Bikin Chat WhatsApp, Status Facebook, dan Berita Palsu
Cyberthreat.id - Sering kali kita menemukan orang-orang yang meneruskan informasi yang diterimanya di media sosial kepada teman atau kerabatnya tanpa mengecek kebenarannya terlebih dahulu. Padahal, bisa jadi informasi yang diteruskan adalah hoaks atau disinformasi yang sengaja disebar untuk berbagai kepentingan. Apalagi, saat ini ada sejumlah aplikasi yang dibuat untuk meniru aplikasi sebenarnya.
Koordinator Program ICT Watch, Indriyatno Banyumurti mengatakan, dengan berbagai kemajuan teknologi dan kemudahan menggunakan aplikasi membuat hoaks tumbuh subur.
“Selain manfaat positif, kecanggihan teknologi dan aplikasi yang ada saat ini juga mempermudah orang untuk membuat hoaks,” kata Indriyatno dalam workshop virtual '#bersatulawanhoaxs Rembuk Indonesia Lawan Hoaks Covid-19,' Sabtu (23 Januari 2020).
Bahkan yang terbaru, saat ini hoaks dan informasi dapat dibuat dan disebarkan secara masif dengan menggunakan teknologi Artificial Intelegence yang membuat informasi tersebut tampak benar dan asli. Karena itu, Indriyatno menyarankan masyarakat memilih dan memilah setiap informasi yang diterima, khususnya yang berasal dari media sosial.
“Ketika berbicara mengenai informasi yang beredar di media sosial, tentunya harus memperhatikan bahwa informasi yang seolah-olah benar, belum tentu benar,” ujarnya.
Indriyatno mengatakan saat ini ada beberapa tools yang bisa digunakan untuk membuat hoaks dan harus menjadi perhatian banyak pengguna media sosial. Berikut beberapa website tersebut;
Pertama, fake generate whatsapp chat yang disedikan oleh Fakedetail.com . Mengunakan fasilitas di situs itu, pengguna bisa membuat chat Whatsapp palsu terlihat sangat mirip dengan percakapan aslinya, lalu menyebarkan sesuka hati sesuai kepentingannya.
Menggunakan aplikasi itu, pengguna bisa membuat chat WhatsApp palsu dan menyesuaikan layoutnya seperti tampilan di ponsel yang berjalan dengan sistem operasi iOS atau Android. Tak hanya itu, pengguna juga bisa menyetel nama pengirim pesan, hingga mengganti foto profil.
“Jadi di sini kita bisa membuat percakapan WhatsApp yang imajinatif atau fiktif. Bisa direka sesuka hati pengguna supaya kesannya bombastis," ujarnya.
Lalu ada juga situs yang menyediakan aplikasi untuk membuat status Facebook palsu yang mirip versi aslinya yaitu menggunakan prankmenot.com. Lewat tools ini, pengguna dapat membuat status Facebook palsu dengan menyelipkan gambar agar tampak asli, hingga menambahkan juga like dan share status.
Tools untuk membuat status Facebook palsu
Tak hanya untuk Facebook, website ini juga bisa digunakan untuk membuat tweet palsu yang seolah seperti tweet yang asli.
Terakhir, ada Fake Breaking News dari Classtools.net yang bisa digunakan pengguna untuk membuat tampilan sampul depan video live berita mengenai suatu peristiwa. Pengguna dapat memilih news, channel, headline, deskripsi, tanggal, tempat, dan mengupload gambar untuk sampul depan video.
Tools untuk membuat berita televisi palsu
Jadi, berhati-hatilah sebelum meneruskan sebuah informasi ke teman atau kerabat. Sebaiknya, carilah sumber informasi yang kredibel seperti media massa terpercaya. Untuk akun media sosial, pastikan akunnya terverifikasi centang biru, bukan akun palsu. Ini penting lantaran tak sedikit akun palsu dibuat dengan mengatasnamakan orang-orang terkenal.
Berbeda dengan media sosial, informasi dari media massa terpercaya yang terdaftar di Dewan Pers, biasanya sudah melewati tahap verifikasi sebelum dipublikasikan kepada khalayak ramai. Mengapa harus yang terdaftar di Dewan Pers? Sebab, tak sedikit juga media online yang dibuat untuk kepentingan tertentu. Media jenis ini biasanya tidak mempublikasikan alamat dan nama-nama pengelolanya untuk menghindari jerat hukum.
Berbeda dengan informasi yang disebar di media sosial, pengelola media massa yang terdaftar di Dewan Pers dapat dimintai tanggung jawabnya dan bisa dituntut jika sengaja menyebar hoaks.[]
Editor: Yuswardi A. Suud
Berita terkait: