Cegah SIM Swap, Asosiasi Telekomunikasi Wacanakan Pemakaian KTP Reader
Cyberthreat.id – Asosiasi Penyelenggara Telekomunikasi Seluruh Indonesia (ATSI) mengatakan sedang membahas penggunaan KTP reader (alat pembaca data KTP) untuk mencegah penyalahgunaan identitas yang berujung pembajakan kartu seluler (SIM swap).
Direktur Eksekutif ATSI, Sutrisman, mengatakan pembahasan KTP reader masih sebatas di internal ATSI dan masih akan dibahas dengan Direktorat Jenderal Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kementerian Dalam Negeri RI.
“Itu baru akan dibahas dengan Dukcapil sebagai pihak yang melakukan validasi data untuk registrasi,” ujarnya ketika dihubungi Cyberthreat.id, Jumat (20 November 2020).
Sutrisman pun meyakini bahwa pemakaian KTP reader dapat mengantisipasi penggunaan KTP palsu.
Berita Terkait:
- Belum Pernah Dibicarakan, BRTI Akan Diskusikan Penggunaan KTP Reader untuk Cegah SIM Swap
- Ini Saran Pakar kepada Operator Seluler dan Perbankan untuk Cegah Nomor Ponsel Dibajak
- Nasabah BTN yang Kehilangan Saldo Rp 2,96 Miliar Akan Gugat Telkomsel Terkait Penipuan SIM Swap
Di internal ATSI, kata dia, KTP reader bisa diterapkan pada saat registrasi kartu SIM prabayar. Sebab, selama ini pendaftaran kartu SIM prabayar tidak mewajibkan pengguna untuk memperlihatkan KTP, hanya memberikan Nomor Induk Kependudukan (NIK) serta nomor kartu keluarga (KK).
Sementara itu, menurut Sutrisman, registrasi SIM pascabayar itu mewajibkan pelanggan datang ke gerai dan tak hanya memberikan NIK, tetapi salinan KTP juga dilampirkan, sehingga pencocokan KTP secara menyeluruh.
Meskipun terfokus pada kartu SIM prabayar, Sutrisman mengatakan kemungkinan juga implementasi KTP reader ini untuk pelanggan pascabayar.
Selain KTP reader, kata Sutrisman, penggunaan teknologi untuk validasi lainnya juga sedang dibahas.
"Upaya-upaya untuk lebih meningkatkan melalui teknologi face recognition, fingerprint , biometrik, dan teknologi lainnya saat ini masih dibahas dengan Dukcapil,” katanya.
Fenomena KTP asli tapi palsu (aspal) ini marak digunakan penipu untuk mengambil alih nomor ponsel pengguna yang juga terhubung ke rekening bank.
Berbekal KTP aspal itu, penipu berhasil mengelabui petugas di gerai dan akhirnya mendapatkan nomor ponsel korban. Dengan menguasai nomor ponsel korban, apa pun yang ingin dilakukan seperti menguras saldo perbankan juga mungkin terjadi, karena seringkali kode One-Time-Password (OTP) dikirim melalui nomor ponsel.
Awal tahun ini, kejadian seperti itu menimpa wartawan senior Ilham Bintang dengan kerugian total Rp 285 juta hingga yang baru-baru ini terungkap yakni dialami nasabah bank BTN Bogor bernama Irfan Kurnia yang kehilangan saldonya tabungannya sejumlah Rp2,96 miliar.[]
Redaktur: Andi Nugroho