Vodafone: Pukulan Besar bagi Inggris Jika Mencoret Huawei
Cyberthreat.id – Vodafone Group Plc, salah satu operator terbesar di dunia, mengatakan, pemerintah Inggris bakal menghadapi “pukulan besar” bila memutus hubungan dengan Huawei Technologies Ltd terkait infrastruktur telekomunikasi.
Chief Technology Officer (CTO) Vodafone Inggris, mengatakan, mimpi Inggris menjadi terdepan dalam teknologi 5G “akan hilang jika operator seluler terpaksa menghabiskan waktu dan uang untuk mengganti peralatan yang ada.”
Menurut Petty, pemerintah Inggris harus berupaya memperluas cakupan jaringan 5G dan berinvestasi pada tahap selanjutnya dari teknologi ini alih-alih menghapus peralatan telekomunikasi China.
"Kami tidak terikat pada satu pemasok (vendor 5G, red), tetapi penting untuk memahami sejauh mana yang dipertaruhkan di sini," kata Petty seraya menambahkan Vodafone saat ini telah bekerja dengan Ericsson dan masih menguji perangkat 5G dari pemasok lain, seperti diberitakan Reuters, Rabu (10 Juni 2020).
Berita Terkait:
- Disuruh Hengkang dari Inggris pada 2023, Huawei: Ini tak Masuk Akal!
- Sekjen NATO Soroti Huawei: Inggris Perlu Kaji Ulang Keamanan 5G
- Pasokan Chip Huawei Diblokir, Bumerang bagi Perusahaan AS
Dikabarkan, Inggris tengah mengadakan pembicaraan terkait perangkat jaringan 5G dengan NEC Corp asal Jepang dan Samsung Electronics Co Ltd dari Korea Selatan. Ini dilakukan sebagai upaya untuk mengembangkan alternatif selain perangkat Huawei.
Huawei selama setahun terakhir dihantam oleh Amerika Serikat terkait tudingan perangkat 5G-nya yang tidak aman. AS menuding perangkatnya memiliki pintu belakang (backdoor) yang terhubung denga intelijen pemerintah China. Huawei berkali-kali membantah tudingan tak berdasar itu.
Namun begitu, Perdana Menteri Inggris Boris Johnson sebagai sekutu terdekat AS pada Januari lalu masih menerima Huawei untuk terlibat dalam proyek jaringan 5G di negara tersebut.
Meski dilabeli sebagai "vendor berisiko tinggi", Huawei diberi slot proyek sebesar 35 besar dan tidak diizinkan masuk ke jaringan inti.
Gara-gara keputusan itu Boris Johnson berada di bawah tekanan baru baik dari AS maupun anggota parlemen di partainya sendiri.
Parlemen Inggris mendesak agar pemerintahan Boris Johnson menghapus Huawei dari jaringan 5G sepenuhnya pada 2023.[]