Radar Covid Jawa Timur Masuk Google Trends, Ada Apa?

Radar Covid Jawa Timur masuk Google Trends pada 15 April 2020

Cyberthreat.id - Radar Covid Jawa Timur menjadi salah satu kata kunci yang paling banyak dicari pengguna internet Indonesia di Google pada Rabu (15 April 2020).

Google setiap hari membuat daftar 20 kata kunci yang paling banyak dicari oleh pengguna internet lewat Google Trends. Pada Rabu siang ini, kata kunci 'Radar Covid Jawa Timur' menempati urutan ketiga terbanyak dicari dengan lebih dari 10 ribu penelusuran di Google.

Masuknya 'Radar Covid Jawa Timur' dalam penelusuran terbanyak terkait langkah Pemprov Jawa Timur yang membuat peta sebaran baru virus corona yang beralamat di http://radarcovid19.jatimprov.go.id.  Hal ini bisa menjadi indikasi betapa masyarakat mengharapkan adanya transparansi data dari pemerintah dalam penanganan virus corona. 

Peta sebaran terbaru ini menampilkan data sebaran pasien positif corona dan data ruangan yang tersedia di rumah sakit rujukan.

Untuk data sebaran pasien, data yang dimunculkan hanya sampai level kecamatan tempat pasien itu berdomisili. Ini berbeda dengan yang dilakukan Pemprov DKI Jakarta yang membuka data sebaran hingga level kelurahan. Berbeda pula dengan yang dilakukan Pemprov Jawa Barat yang membuka data sebaran hingga level desa.

Sedangkan untuk data ketersediaan ruangan di rumah sakit, informasi yang disajikan berupa berupa kapasitas ruang isolasi dan ketersediaan ruang isolasi saat ini.

RSU Anwar Medika di Kabupaten Sidoarjo, misalnya, disebutkan kapasitas ruang isolasinya terdiri dari 3 ruang isolasi dengan ventilator dan 6 ruang tanpa ventilator. Sedangkan ruang isolasi biasa tidak tersedia atau 0.

"Layanan ini menjadi salah satu upaya Pemprov Jatim untuk memutus mata rantai persebaran Covid-19 dengan cara transparansi data. Harapannya, masyarakat bisa lebih waspada dan lebih disiplin menerapkan physical distancing demi kepentingan bersama," tulis Khofifah di akun Twitter terverifikasi @KhofifahIP, Rabu (15 April 2020).

Sayangnya, peta baru itu tidak menampilkan riwayat perjalanan pasien positif Covid-19. Tidak ada pula data tentang klaster penularan.

Padahal, data perjalanan pasien dan klaster tak kalah pentingnya untuk membuat mereka yang masih harus bekerja di luar rumah mewaspadai tempat-tempat tersebut dan segera memeriksakan diri jika pernah berada di satu tempat pada waktu bersamaan dengan pasien positif Covid-19.
 
"Bagus bu petanya. Saran saya dilengkapi dengan riwayat perjalanan penderita covid-19 ketika kita mengklik yang merah-merah. Agar kita tahu di tanggal, jam, dan tempat itu kita pernah bersinggungan dengan penderita tersebut atau tidak. Terimakasih," pinta salah satu netizen merespon cuitan Khofifah.

Chatbot WhatsApp Radar Covid Jawa Timur
Selain peta sebaran, Jawa Timur juga membuat chatbot WhatsApp di nomor 085334642950 (sebelumnya di nomor 081391062293).

Chatbot WhatsApp yang diluncurkan pada 3 April lalu ini menghadirkan 7 menu yaitu:

Ada 7 menu yang dihadirkan yaitu:

  1. Cek Radar Covid-19 di sekitarmu
  2. Data terbaru persebaran Covid-19 di Jatim
  3. Apa saya ada gejala? Cek up mandiri Covid-19
  4. Ingin ngobrol langsung? Tanya jawab, curhat, konsultasi di FOVID-19
  5. Apa yang harus saya lakukan?
  6. Berita baik tentang Covid-19 hari ini
  7. Lapor kejadian tentang Covid-19

Pengguna tinggal membalas pesan sesuai menu yang ingin diketahui informasinya. Untuk melihat informasi di sekitar lokasi Anda berada, misalnya, cukup ketikkan (1).

Nantinya, Anda diminta membagikan lokasi Anda berada saat itu (hanya berlaku untuk wilayah Jawa Timur).

Untuk membagikan lokasi ini, di kolom chat, Anda bisa klik tombol 'Lampiran (attachment)', lalu pilih icon 'Lokasi (location), kemudian bagikan lokasi saat ini."

Setelah lokasi dibagikan, Anda akan dikirimkan data kondisi terkini di tempat Anda saat itu.

Sebagai contoh, saat cyberthreat.id pada 6 April lalu mengirimkan lokasi di Masjid Nurul Huda Surabaya, chatbot WhatsApp Jatim mengirim balasan,"Anda berada di Surabaya, Tambaksari, Dukuh Setro."

Lalu, ada keterangan di sana ada 2 orang berstatus ODP(Orang dalam Pemantauan), 1 PDP (Pasien dalam Pengawasan), Positif 0, Sembuh 0, Meninggal 0.

Sayangnya, ketika lokasi digeser ke Lamongan, tepatnya Pendopo Lokatanta Kabupaten Lamongan, data yang muncul hanya pada level kabupaten, tidak ada data kelurahan seperti saat di Surabaya.

"Anda berada di Kabupaten Lamongan. ODP 212, PDP 104, positif 13, sembuh 0, meninggal 0." (Selengkapnya baca: Jatim Beritahu Korban Covid-19 di Lokasi Anda via WhatsApp). []

Berita sebelumnya:
Jawa Timur Bikin Peta Sebaran Baru, Netizen Minta Jejak Penularan Covid-19 Dibuka