WACANA PELARANGAN GIM PUBG

Bekraf: Jangan Sampai Berdampak pada Industri Gim

Kepala Bekraf Triawan Munaf. ANTARA | WIDODO S JUSUF

Jakarta, Cyberthreat.id – Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) belum bisa menyatakan sikap soal wacana pelarangan terhadap gim PlayerUnknown’s Battlegrounds (PUBG) yang mengandung unsur kekerasan.

“Saya belum bisa komentar karena tidak tahu isinya apa. Mudah-mudahan yang terbaik,” kata Kepala Bekraf Triawan Munaf di Jakarta, Kamis (28/3/2019).

Bekraf berharap fatwa tersebut tidak berdampak buruk terhadap industri gim di Indonesia.

Wacana pelarangan ini muncul dari usulan MUI Jawa Barat lantaran melihat kasus penembakan di dua masjid di Christchurch, Selandia Baru. Pelaku melakukan penembakan yang terinspirasi di gim kekerasan sejenis PUBG.

MUI sudah bertemu dengan Kementerian Komunikasi dan Informatika untuk membahas tentang game itu, tapi belum menentukan hasil.

(Baca: MUI Soroti Gim PlayerUnknown’s Battlegrounds)

(Baca: Gujarat Melarang Gim PUBG, Malaysia Tolak Usulan Ulama)

Sekretaris Komisi Fatwa MUI Asrorun Ni’am pada Selasa (26/3/2019) menyatakan peserta diskusi sepakat untuk mengoptimalkan sisi positif dari gim online dan mengurangi dampak negatif.

“Ada gim yang memberikan dampak negatif bagi penggunanya, yang ini kami sepakat untuk memberikan pembatasan dan larangan,” kata dia.

Larangan tersebut akan berlaku bagi gim yang mengandung konten pornografi, perjudian, perilaku seks menyimpang dan hal-hal lain yang dilarang oleh agama maupun undang-undang.

Direktur Jenderal Aplikasi Informatika Kominfo Semuel Abrijani Pangerapan menyatakan mereka belum menentukan sikap apakah PUBG akan dilarang atau tidak.

Menurut Semuel, pertemuan hari itu tidak secara spesifik membahas mengenai gim PUBG, tapi gim online secara keseluruhan.

Jika gim dianggap mengandung kekerasan, menurut dia, perlu ada penjelasan sejauh mana sebuah aksi dikategorikan sebagai kekerasan.

Pertemuan yang berlangsung hari itu belum membahas secara rinci batasan-batasan mengenai gim yang mengandung kekerasan, namun mereka mulai mengidentifikasi permainan seperti apa yang perlu diperhatikan.