Bisa Cuci Otak Setujui Seks, Facebook Blokir Aplikasi Israel
Cyberthreat.id - Facebook dikabarkan telah memblokir sebuah start-up asal Israel bernama The Spinner untuk menyebarkan konten di platformnya lantaran dapat mencuci otak pengguna dengan postingan palsu.
Spinner mengklaim dapat mempengaruhi pemikiran seseorang dengan membombardir target dengan tulisan-tulisan menyesatkan yang disamarkan sebagai editorial yang tidak bias.
Tak main-main, Facebook dan Instagram disebut telah melarang perusahaan itu dan bosnya mempromosikan layanan mereka di platformnya untuk tujuan apapun.
Pendiri Spinner yang juga merangkap COO perusahaan itu, Elliot Shefler mengatakan kepada BBC bahwa pemblokiran itu tidak akan menghentikan misi perusahaannya.
Dia juga menolak mengesampingkan penggunaan Facebook di masa depan.
Lantas, seperti apa layanan yang ditawarkan Spinner? Dilihat cyberthreat.id pada Senin (20 Januari 2020), perusahaan itu menawarkan paket berlangganan "artikel" dengan harga mulai US$49 (Rp 670 ribu) hingga US$79 atau setara Rp 1 jutaan.
Sebagai contoh, jika istri sedang menolak berhubungan seks,Spinner menawarkan paket yang diklaim bisa mengubah pikiran si istri dan bersedia melakukannya. Paket ini dibanderol seharga US$ 79.
"Istri Anda akan mendapatkan 10 artikel yang dipilih oleh tim editorial The Spinner di jejaring sosial utama dan situs berita, seperti "7 Alasan Anda Harus Memulai Seks dengan Suami Anda" dan "Mengapa seks sangat penting bagi Suami Anda."
"Anda akan diberi tautan yang tampak tidak bersalah. Kirim tautan itu ke istri Anda melalui email atau pesan teks. Setelah mengklik tautan, dia akan mulai melihat artikel yang dipilih untuknya," tulis The Spinner di websitenya.
Paket lain yang ditawarkan adalah untuk berhenti merokok, menurunkan berat badan, merayu agar bersedia menikah,dan bersedia memasang implan payudara.
Firma hukum Facebook Perkins Coie telah melayangkan surat kepada Shefler dan mengeluhkan layanan mereka, tulis BBC, 17 Januari 2020.
"Tampaknya The Spinner menggunakan akun palsu dan Halaman Facebook palsu untuk "membombardir" pengguna Facebook dengan iklan secara strategis. Kegiatan ini melanggar persyaratan Facebook dan kebijakan periklanan. Facebook meminta Anda segera menghentikan aktivitas ini," tulis Perkins Coie.
Facebook mengatakan iklan itu telah dihapus, tetapi Spinner mengklaim postingan itu melewati review dan persetujuan Facebook, telah dibuat selama lebih dari setahun.
Namun, juru bicara Facebook mengatakan,"Kami tidak punya toleransi terhadap aktor jahat yang mencoba menyiasati kebijakan kami dan menciptakan pengalaman buruk bagi orang-orang di Facebook." []