Gojek Janji Usut Driver yang Tipu Penyiar RRI
Jakarta, Cyberthreat.id – Gojek, perusahaan aplikasi pesan transportasi dan makanan yang berkantor pusat di Jakarta, menyatakan telah mengetahui penipuan oleh driver Gojek di Kota Sorong, Papua Barat.
Gojek menyatakan, akan mendampingi korban atas nama Prameswara juga penyiar Radio Republik Indonesia Kota Sorong yang kehilangan uang sebesr Rp 28 juta.
"Sangat disayangkan Ibu Prameswara dan salah satu mitra pengemudi kami telah menjadi korban dari modus penipuan berbasis social engineering melalui telepon yang mengatasnamakan Gojek," kata Head of Regional Corporate Affairs Gojek for East Indonesia, Mulawarman dalam pernyataan tertulis, di Jakarta, Kamis (9 Januari 2020) seperti dikutip dari Antaranews.com.
Berita Terkait:
- Penyiar RRI Ditipu Driver Gojek, Uang Rp 28 Juta Raib!
- Akun GoPay hingga WhatsApp Maia Estianty Diretas
- Awas Fitur Call Forwarding, Maia Estianty Jadi Korbannya
Gojek sudah menemui korban dan memberi penjelasan atas kasus tersebut dan akan mendampingi korban sampai pelaku ditemukan. Gojek juga berjanji uang yang dibobol dari akun bank korban segera dikembalikan.
"Gojek membantu korban untuk menyediakan bukti-bukti yang dibutuhkan dalam proses pembuatan laporan ke pihak kepolisian," kata Mulawarman.
Berita Terkait:
- Memahami Teror Rekayasa Sosial
- Pengguna Kredivo Jadi Target Penipuan Online
- Kenali Social Engineering, Trik Penipuan di Dunia Maya
Awalnya Prameswara, memesan makanan lewat layanan pesan-antar makanan GoFood. Ia mengaku untuk membayar pesanan itu dengan layanan GoPay, dompet digital milik Gojek. Peristiwa itu terjadi pada 6 Januari lalu.
Setelah memesan makanan, korban kemudian ditelepon oleh driver Gojek yang mengambil pesanan GoFood. Driver mengaku saldo GoPay di akunnya sedang bermasalah sehingga dia meminta korban untuk mengirim uang ke akun pribadinya agar pesanan bisa dibeli. Setelah itu, dia memberi instruksi pada korban untuk mengirim uang menggunakan e-banking atau ATM.
Korban, yang tidak curiga, mengikuti anjuran tersebut. Dia baru sadar ada yang tidak beres setelah menerima SMS dari bank. Korban pun ke bank untuk membuat cetak rekening koran dan ia sangat terkejut telah kehilangan uang sebanyak Rp 28 juta.