Sebelum Jadi Unicorn, Bukalapak Sempat Tak Dilirik Investor

Founder sekaligus CEO Bukalapak Achmad Zaky (kiri) saat jadi pembicara di acara Tech in Asia 2019 di Jakarta, Selasa, (8 Oktober 2019) | Foto : Cyberthreat.id/Eman Sulaeman

Jakarta, Cyberthreat.id- Bukalapak, online marketplace yang telah menyandang status unicorn di Indonesia, sempat tak dilirik investor, saat awal didirikan. Investor enggan berinvestasi di startup yang bergerak di ranah e-commerce tersebut.

Hal tersebut dikisahkan oleh Founder sekaligus CEO Bukalapak Achmad Zaky, saat menjadi salah satu pembicara dalam acara Tech in Asia, di JCC Senayan, Jakarta, Selasa, (8 Oktober 2019),

Dalam kesempatan tersebut, Zaky menuturkan kisah perjuangan startup yang kemudian menjadi salah satu unicorn di Indonesia tersebut.

“Saat itu tidak ada yang mau invest di startup tech, seperti kami.  Kami tidak tahu sebenarnya, kenapa begitu. Kami juga tidak menyadari, bahwa ini akan jadi besar. Saat mendapatkan funding pertama, kami tidak yakin bisa sebesar ini. Namun, kami bekerja sangat keras, dengan limited resources. Tetapi, dari satu orang founder dan co founder di awal, saat ini kami sudah memiliki 2000 SDM,” kata Zaky.

Menurut Zaky, persaingan di sektor e-commerce sangat ketat. Tetapi, dia mengungkapkan, tidak perlu cemas, ketika e-commerce yang dibesut tidak menjadi nomor satu. Justru hal itu akan menjadi benchmark, dengan e-commerce yang berada di top satu.

“Jika engkau bukan nomor satu, jangan cemas, karena itu  akan jadi benchmark kepada orang yang nomor satu. dan itu yang akan meningkatkan performarmance anda,” jelas Zaky.

Zaky juga mengungkapkan, Indonesia tidak pernah kekurangan talenta di bidang teknologi. Bahkan, saat ini, sebanyak 20 ribu pelamar setiap bulan yang mengajukan lamaran ke Bukalapak. Tetapi, Bukalapak benar-benar selektif dalam merekrut talenta.

“Talenta sangat banyak. Kami memiliki 20 ribu CV pelamar setiap bulan. Tetapi untuk menerimanya, kami benar-benar selektif.  Itu artinya, bahwa Indonesia tidak pernah kekurangan talenta,” jelas Zaky.

Menurut dia, saat ini, Bukalapak memiliki pertumbuhan yang sangat bagus. Hal itu diraih berkat kerja keras dari seluruh tim Bukalapak. Oleh karena itu, dia memiliki tanggungjawab untuk tetap mempertahankan performa Bukalapak, yang telah dipercaya oleh konsumen di Indonesia.

“Saat ini, Bukalapak sangat bagus.  Karena, kesuksesan diraih dengan susah payah. oleh karena itu, menjaga Bukalapak tetapi grow adalah tanggugjawab saya. Karena ini akan memberikan impact ke Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM), serta seluruh konsumen di Indonesia,” tutur Zaky.