China Tawarkan Perkuat Sistem TI, Ini Komentar Dirut BPJS

Dirut BPJS Kesehatan Fachmi Idris. | Foto: jpp.go.id

Jakarta, Cyberthreat.id - Belakangan hari ramai diperbincangkan di media daring dan media sosial terkait tawaran perusahaan asuransi asal China yang ingin meningkatkan sistem teknologi informasi milik Badan Penyelengara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan.

Direktur Utama BPJS Kesehatan Fachmi Idris mengatakan perusahaan masih mempelajari tawaran kerja sama perusahaan asuransi raksasa asal China, Ping An Insurance tersebut. Menurut dia, tawaran itu berupa peningkatan kapasitas TI untuk memperkuat basis data dan penerimaan iuran.

"Kami akan pelajari. Kami akan lihat, tidak serta merta kemudian apa yang ditawarkan itu kita langsung penuhi. Kami harus pelajari dulu," kata Fachmi di Gedung DPR RI, Jakarta, Selasa (27 Agustus 2019) malam seperti dikutip dari Antaranews.com.

Fachmi menegaskan belum ada satu pun kesepakatan dengan anak perusahaan dari induk Ping An Group tersebut--dikenal sebagai pemain utama di pasar keuangan China yang memiliki layanan asuransi, perbankan, investasi, dan bisnis teknologi.

Menurut dia, hingga saat ini antara kedua perusahaan juga belum audiensi atau pertemuan untuk membahas kemungkinan kerja sama. "Kami belum bertemu, kami belum bisa menilai," tutur Fachmi.

Pernyataan Fachmi tersebut menanggapi informasi tawaran kerja sama dari Ping An usai bertemu Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan dengan salah satu pemimpin dari Ping An saat berkunjung ke China pada Juli 2019.

Ping An disebut Luhut menawarkan bantuan untuk mengevaluasi sistem Teknologi dan Informasi (TI) BPJS Kesehatan. Pemutakhiran sistem TI di tubuh BPJS diperlukan untuk meningkatkan kemampuan penghimpunan iuran berdasarkan basis data yang tepat.

Minimnya kolektabilitas iuran menjadi salah satu penyebab membengkaknya defisit keuangan BPJS Kesehatan di tengah semakin meningkatnya pembayaran manfaat. Pada 2019, defisit BPJS Kesehatan diperkirakan bisa menembus Rp 32,8 triliun jika tidak ada perbaikan dalam kolektabilitas iuran.

Dalam keterangan resminya pada Minggu (25 Agustus), Luhut menegaskan tawaran dari Ping An masih sebatas saran dan tidak terikat dengan kesepakatan apapun. Kredibilitas Ping An Insurance dinilai sudah teruji dengan layanan asuransi berbasis daring yang menggunakan teknologi kecerdasan buatan dan telah sukses meningkatkan efisiensi.

"Perusahaan publik ini memelopori sistem manajemen kesehatan berbasis teknologi di 282 kota di China," kata Luhut.

 

10 Artikel Terpopuler:

1. Canggih, Aplikasi Ini Jembatani Pencari Kerja Lulusan SMK

2. Peretas China Bobol Situs Web Data Kesehatan di India

3. Koneksi Wi-fi Publik Gratis Bahaya! Ini Video Penjelasannya

4. Mengenal Dua Calon Ibukota Baru RI Lewat Google Maps

5. Jangan 'Gali Lubang Tutup Lubang' di Pinjol, Ini Risikonya!

6. Umumkan Calon Ibukota Baru, Jokowi Nulis Begini di Facebook

7. Lahir di Depok,Cyberjek Belum Tersedia di Android dan iPhone

8. Ojol Cyberjek Janjikan Kesejahteraan dan Perlindungan Mitra

9. Arie Kriting dan Acho: Jangan Batasi Hak Masyarakat Papua

10. Kocak! Meme Pindah Ibu Kota ala Netizen yang Bikin Ngakak