Bekraf Kirim 10 Perusahaan Games Ke Jerman

Hari Santoso Sungkari, Deputi Infrastruktur Bekraf Indonesia (tengah) dan para pelaku industri games di Indonesia | Foto : Eman Sulaeman/Cyberthreat.id

Jakarta,Cyberthreat.id - Badan Ekonomi Kreatif Indonesia (Bekraf) bekerjasama dengan Asosiasi Game Indonesia (AGI) mengutus 10 perusahaan atau developer games Indonesia untuk berlaga di ajang turnamen Games Connection (Gamescom) 2019 yang akan digelar di Cologne, Jerman pada 20-24 Agustus 2019 mendatang.

Ke-10 perusahaan games tersebut adalah, Agate International, MassHive Media, Megaxus Infotech, Wawa Games, Ozysoft Studio, Touchten Games, IESPL, Komodoz,Plexus & Oray Studios, dan Everidea Interactive.

“Syarat yang harus dipenuhi oleh perusahaan games untuk bertanding di luar negeri, yaitu mereka harus siap go International. Tidak hanya dari sisi produk game, tetapi juga dari tim dan organisasinya. Produk bagus, organisasi juga harus bagus,” kata Hari Santoso Sungkari, Deputi Infrastruktur Bekraf Indonesia di Jakarta, Rabu, (7 Agustus 2019).

Sementara, Deputi Pemasaran Bekraf Joshua Simandjuntak mengungkapkan, keikutsertaan delegasi Indonesia di ajang Gamescon 2019 ini, merupakan kelanjutan dari program Archipelageek yang diinisiasi oleh Bekraf dan AGI.

Tujuan dari Archipelageek yaitu, untuk membantu pelaku industri kreatif khususnya di subsektor aplikasi dan pengembang permainan untuk unjuk gigi di pasar global, serta mendapatkan rekan bisnis yang potensial.

“Kami akan memberikan dukungan di ajang ini. Misi besarnya adalah, ingin membawa talenta Indonesia masuk ke pasar dunia,” tambah Joshua.

Dikenal sebagai event game terbesar di Eropa, Gamescom 2019, diklaim akan menjadi gerbang terbaik untuk menyasar pasar Eropa. Setiap tahunnya, Gamescom dihadiri oleh lebih dari 350 ribu pengunjung dari seluruh dunia, serta lebih dari 30.000 reakan bisnis potensial yang diharapkan dapat membantu game developer di Indonesia.

“Ini merupakan peluang untuk para gamers di Indonesia untuk unjuk gigi memperkenalkan produknya, sekaligus tim dan organisasinya, serta tentu potensial untuk para investor untuk masuk ke industri games di Indonesia,” pungkas Joshua.