Ini Proyeksi AGI Soal Industri Games pada 2020
Jakarta,Cyberthreat.id - Presiden Asosiasi Games Indonesia (AGI) Cipto Adiguno mengungkapkan, pada 2018, nilai industri games global mencapai US$ 139 Miliar. Dan, diperkirakan akan mencapai US$ 152 miliar pada 2019. Dari jumlah tersebut, negara-negara di kawasan Asia Pasific berkontribusi sekitar US$ 71,4 miliar pada 2018.
“Kalau dilihat secara global, memang potensinya sangat besar. 5 perusahaan global terbesar yang bergerak di bidang teknologi, misalnya seperti Facebook, Apple, Amazon, Google dan Microsoft juga melirik industri games. Karena, mereka tahu, potensinya sangat besar,” tutur Cipto di Jakarta, Rabu, (7 Agustus 2019)
Sedangkan, dari sisi kontribusi pendapatan terhadap Product Domestic Bruto (PDB), industri games baru berkontribusi sebesar 1,86% dari total PDB, atau sekitar Rp 17 miliar pada 2016.
Cipto bertekad, pada 2019 ini, industri games diharapkan mampu berkontribusi terhadap PDB sekitar Rp 20-25 miliar. Sedangkan, pada 2020 diharapkan akan terus meningkat menjadi sekitar Rp 30-35 miliar.
“Kita harapkan supaya industri games bisa memberikan kontribusi yang besar kepada negara. Selain kepada negara, tentu kepada pelaku games sendiri. Karena, industri games juga membuka kesempatan kerja yang luas, terhadap orang-orang yang memang memiliki passion di industri games,” ujar Cipto.
Cipto juga mengakui, Indonesia masih baru dan sangat muda di industri games. Hal itu berbeda dengan negara-negara lain, yang sudah sangat maju di indsutri games, seperti Amerika Serikat, Tiongkok, dan Jepang.
“Kita memang masih muda di industri games. Sehingga, sebagian besar konsumsi games kita itu berasal dari produk asing. Tetapi, saya optimis, suatu saat, salah satu, atau beberapa produk games kita juga nanti akan dikonsumsi di luar negeri,” pungkas Cipto.