Beredar Video Mbah Maimun Ingin Meninggal Hari Selasa

Foto: viral di media sosial.

Cyberthreat.Id - Ulama karismatik KH Maimun Zubair atau yang biasa dipanggil Mbah Moen meninggal dunia di usia 90 tahun pada Selasa, 6 Agustus 2019, di Mekkah, Arab Saudi waktu setempat.

Di dunia maya, kabar meninggalnya pria yang akrab disapa Mbah Moen itu menjadi perbincangan. Di Twitter, kata kunci “Mbah Moen” menjadi trending topic. Di pencairan Google, kata kunci “Mbah Maimun” menempati urutan pertama di Google Trends dengan lebih dari 200 ribu penelusuran.

Salah satu yang menjadi perbincangan adalah rekaman video Mbah Moen yang berbicara tentang keistimewaan orang-orang yang meninggal pada Hari Selasa. Tak disangka, meninggalnya Mbah Moen juga bertepatan dengan hari Selasa.

Video itu diunggah ke Twitter oleh pemilik akun @MurtadhaOne

Mbah Moen pernah minta didoakan agar meninggal di hari selasa, karena biasanya ahli ilmu itu meninggal hari selasa. Dan minta didoakan meninggal di Mekkah saat berhaji ... Masya Allah ... Diijabah Allah semuanya," tulis akun itu seraya melampirkan video Mbah Moen bicara tentang keistimewaan Selasa.

Dalam rekaman. itu, pemimpin Pondok Pesantren Al-Anwar Sarang, Rembang, itu mengatakan, menurut cerita yang beredar di keluarganya, secara turun temurun meninggalnya pada hari Selasa.

“…Sebab hari selasa ini hari yang menurut nenek saya, mulai dari nenek yang keempat sampai ayah saya , ibu saya, itu kalau meninggal itu kok hari Selasa,” kata Mbah Moen.

Selain, itu, Mbah Moen juga menyebut banyak kyai-kyai di Mekkah yang meninggal pada hari Selasa.

“Dan menurut riwayat pondok ini didirikan pada pertama kali tahun 1800-an…itu kalau hari selasa itu dbuat hari libur ngaji,” kata Mbah Moen.

Mbah Moen juga mengatakan bahwa pada saat Allah menciotakan bumi dalam empat hari, pada hari Selasa Allah “menciptakan ilmu segala apa yang ada di dunia ini sesudah tahapan pertama dua hari yaitu Ahad dan Senin.”

Jenazah Mbah Maimun rencananya dimakamkan di Kompleks Pemakaman Ma’la, Mekkah, sore ini waktu Indonesia. Sebelumnya, jenazah disalatkan di Masjidil Haram setelah salat zuhur berjamaah.

"Keluarga menghendaki almarhum dimakamkan di Mekah. Rencananya disalatkan di Masjidil Haram seusai salat jamaah zuhur dan (jenazah akan) dimakamkan di Kompleks Pemakaman Ma’la," kata Staf Khusus Presiden Bidang Keagamaan Dalam Negeri, Abdul Ghaffar Rozin, kepada wartawan, Selasa, 6 Agustus 2019.

Menurut dia, almarhum pernah menyampaikan bahwa jika wafat di Mekah Mbah Maimun Zubair ingin dimakamkan di Ma’la. "Jadi, sekarang baru diikhtiarkan untuk dimakamkan di sana."

Sholeh Mahmoed Nasution atau Ustad Solmed, yang bersama Mbah Moen, menceritakan bahwa Mbah Moen meninggal sebelum dia melaksanakan salat tahajud dini hari tadi. "Beliau mau tahajud, selesai wudhu, lalu tidak sadarkan diri," ujarnya.

Kiai Maimun Zubair sempat dilarikan ke Rumah Sakit Annur, Mekah. Dia mengembuskan nafas terakhir menjelang waktu salat subuh.

Semasa hidupnya, Mbah Moen juga aktif di dunia politik dengan menjabat sebagai Ketua Majelis Syariah Partai Persatuan Pembangunan (PPP). Sebelumnya pernah menjabat sebagai anggota DPRD Kabupaten Rembang selama tujuh tahun juga sempat menjadi anggota MPR utusan Jawa Tengah selama tiga periode.[]