Koordinasi Penanganan Longsor di Natuna Terkendala, Jaringan Seluler Lenyap

Foto udara bencana tanah longsor di Kecamatan Serasan, Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau, Selasa (7 Maret 2023). Hingga Rabu, jumlah korban meninggal mencapai 12 orang, 43 orang hilang, dan 1.216 Orang mengungsi. Foto: ANTARA | Kiky Firdaus.

Cyberthreat.id – Tim Gabungan Tanggap Bencana Serasan dan Serasan Timur mengalami kendala berkomunikasi dengan tim lain lantaran tidak tersedianya jaringan seluler di lokasi bencana longsor yaitu Desa Pangkalan, Kecamatan Serasan, Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau.

"Salah satu kendala mendasar dalam penanganan korban longsor adalah sinyal (jaringan seluler, red)," kata Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana (BPBD) Kabupaten Natuna, Raja Darmika di Serasan, Natuna, Rabu (8 Maret 2023) dikutip dari Antaranews.com.

Ia mengatakan dengan tidak adanya jangkauan sinyal seluler mengakibatkan sulitnya koordinasi. Keterbatasan logistik juga menjadi penyebab penanganan bencana tidak efektif. "Terkesan lamban, karena sulitnya komunikasi, baik pengumpulan data dan pengelolaan posko pengungsi," ujarnya.

Sementara, Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan (Kansar) Basarnas Natuna juga menyampaikan bahwa kesulitan dalam melaksanakan operasi SAR di Serasan karena tidak adanya sinyal seluler.

"Komunikasi sulit, selain itu kendala cuaca dan peralatan berat untuk mencari para korban juga turut menjadi kendala," kata Kepala Basarnas Natuna, Abdul Rahman di Serasan.

Saat ini sinyal seluler hanya terjangkau di Kecamatan Serasan Timur. Ada pun dari Serasan menuju Serasan Timur akses jalan utama terputus karena material longsor. Meski Serasan Timur terdapat sinyal seluler, tetap terkendala aliran listrik karena terputus longsor.[]