Kemendagri Minta Pemda Perbaiki Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik

Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) Suhajar Diantoro - Dok. Puspen Kemendagri

Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) Suhajar Diantoro, meminta pemerintah daerah melakukan perbaikan sistem pemerintahan berbasis elektronik.

“Jangan merasa sudah elektronik-elektronik, kita dengan bangga mengatakan ini elektronik, tapi di daerah masih banyak keluhan,” kata Suhajar dalam Sosialisasi Mobile Sistem Informasi Manajemen Kepegawaian (SIMPEG) Android dan IOS di Hotel Grand Mercure Kemayoran, Jakarta, Jumat (3 Februari 2022).

Suhajar mengatakan, untuk memaksimalkan sistem pemerintahan berbasis elektronik, diperlukan inovasi-inovasi agar transformasi berbasis digital dalam pemerintahan bisa berjalan dengan baik.

Terlebih, pemerintah sudah mengoperasikan sekitar 27.400 aplikasi. Dia menekankan, jangan sampai aplikasi-aplikasi yang sudah dibuat tidak mengalami kemajuan karena susah dioperasikan, tetapi harus efisien dan sederhana.

“adi jangan membuat aplikasi dengan sangat birokratis, artinya aplikasi ini harus untuk seluruh generasi, kita ingin e-office itu semudah aplikasi WhatsApp, semudah mengoperasikan Instagram,” kata Suhajar.

Adapun Sistem Informasi Pembangunan Daerah (SIPD) yang sudah berbasis elektronik, masih memiliki kekurangan. Salah satunya, banyak pihak yang merasa kesuliatan dalam proses pengunggahan (upload), dan hal ini yang harus segera ditangani agar lebih muda.\

Masalah lainnya, saat ini pemegang kendali kebijakan masih didominasi generasi X dan baby boomer. Sementara, generasi yang sangat melek teknologi adalah generasi milenial. Namun tidak semua generasi milenial hidup dengan cara milenial.

“Saya minta sadari betul kelemahan-kelemahan ini, karena sesungguhnya aplikasi-aplikasi (ini) yang terbangun untuk menjadi smart city,” tegas Suhajar.

Kebanyakan dari mereka justru meniru gaya hidup generasi sebelumnya yang serba manual. Untuk itu, dia mendorong generasi milenial untuk bekerja dengan benar, terus belajar, dan tidak berpangku tangan.

“Jangan takut mengatakan kalau kita memang belum tahu dan harus belajar, generasi milenial Anda harus bertanggung jawab untuk meneruskan hal-hal yang baru ini, jangan dibiarkan,” tutup Suhajar.