Terkait Pasar Gelap Hydra, Amerika Beri Sanksi Bursa Kripto Garantex


Cyberthreat.id – Amerika Serikat memberikan sanksi terhadap penyedia platform bursa pertukaran cryptocurrency, Garantex, karena terkait dengan transaksi di Hydra Market.

Hydra merupakan salah satu pasar darknet terbesar di dunia untuk narkotika ilegal, data curian, serta alat dan layanan kejahatan siber.  Kemarin (6 April 2022), pasar darknet ini telah dibongkar oleh Kepolisian Jerman, yang menemukan dan menyita servernya.

Sebelumnya, Kantor Polisi Kriminal Federal di Jerman (BKA) mengatakan bahwa tidak ada penangkapan yang dilakukan. Hal tersebut dikarenakan penyelidikan untuk membuka kedok operator masih berlangsung dan mereka tidak dapat memberikan informasi lebih lanjut.

Bahkan, selama operasi ini, 543,3 bitcoin disita, senilai $ 24,3 juta, sebagian kecil dari omset tahunan besar Hydra dari penjualan narkotika dan berbagai layanan kejahatan siber.

Dilansir Bleeping Computer, Departemen Keuangan Amerika Serikat telah mengumumkan bahwa pihaknya akan memberikan sanksi terhadap penyedia Garantex karena dianggap banyak membantu transaksi illegal yang dilakukan di Hydra market. Transaksi ini secara langsung melanggar peraturan anti pencucian uang dan anti pendanaan terorisme yang ada.

“Analisis transaksi Garantex yang diketahui menunjukkan bahwa lebih dari $100 juta transaksi terkait dengan pelaku gelap dan pasar gelap, termasuk hampir $6 juta dari geng ransomware Rusia Conti dan juga termasuk sekitar $2,6 juta dari Hydra,” ungkap Departemen Keuangan AS.

Garantex yang awalnya terdaftar di Estonia, sudah menghadapi masalah hukum di negara Eropa. Mereka sempat kehilangan lisensi untuk menyediakan layanan pada Februari 2022 setelah penyelidikan oleh Unit Intelijen Keuangan Estonia.

Departemen Keuangan AS juga menerbitkan daftar 100 alamat dompet cryptocurrency yang terkait langsung dengan operasi Hydra Market, yang akan diblokir dari semua pemangku kepentingan blockchain yang sah. Tidak hanya itu, setiap entitas yang memegang 50% atau lebih dari aset yang dimiliki oleh entitas yang terkena sanksi juga akan diblokir dan harus melapor ke OFAC.

Pada saat yang bersamaan Departemen Kehakiman Amerika Serikat (DoJ) mengumumkan akan memberlakukan sanksi terhadap operator pasar.

“Amerika Serikat menyetujui pasar darknet terbesar di dunia Hydra, dan pertukaran mata uang virtual Garantex agar diberikan sanksi. Tindakan hari ini, dikoordinasikan dengan, menunjukkan komitmen kami untuk terus menonaktifkan infrastruktur dan pelaku ransomware,” ungkap Menteri Luar Negeri Amerika Serikat, Antony Blinken.

Dalam pengumumannya, DoJ juga menyebutkan nama Dmitry Olegovich Pavlov (30), warga Rusia, karena mengelola server Hydra Market yang disita dan untuk konspirasi melakukan pencucian uang dan distribusi narkotika.

Pavlov diduga telah mengoperasikan, Promservice Ltd., yang dikenal sebagai Hosting Company Full Drive, All Wheel Drive, dan 4x4host.ru. perusahaan ini diketahui mengelola server Hydra (Promservice) sejak November 2015 lalu. Melalui usahanya ini, Pavlov diduga telah meraup komisi senilai jutaan USD dari perannya yang penting dalam memfasilitasi kegiatan Hydra.

“Selama waktu itu, Pavlov, melalui perusahaannya Promservice, mengelola server Hydra, yang memungkinkan pasar beroperasi sebagai platform yang digunakan oleh ribuan pengedar narkoba dan vendor ilegal lainnya untuk mendistribusikan sejumlah besar obat-obatan terlarang dan barang serta jasa terlarang lainnya ke ribuan orang. pembeli, dan untuk mencuci miliaran dollar,” kata DoJ. []

Editor: Yuswardi A. Suud