Roblox Didera Masalah Game Seks Virtual
Cyberthreat.id – Roblox didera masalah.
Muncul aksi karakter pria telanjang dan penari telanjang di platform game anak-anak tersebut. Tak hanya itu, karakter itu secara terbuka juga berhubungan seks secara virual.
Roblox yang disebut-sebut sebagai dunia mini metaverse digandrungi oleh banyak anak-anak di dunia. Pada 2020, dua pertiga anak-anak di AS antara usia 9-12 tahun telah bermain Roblox.
Temuan game seks virtual tersebut memicu kritik tajam kepada Roblox. Permainan seks di Roblox biasa disebut dengan “Condos”.
Di ruang yang dibuat oleh pengguna itu, semua pemain dapat berbicara tentang seks, bahkan avatar pengguna dapat melakukan seks virtual. Tak ada aturan permainan Roblox di ruang ini.
Pada dasarnya, Roblox adalah platform game, tapi juga menyediakan ruang bagi pemainnya untuk membuat dan bermain game secara bersama.
Para pemain bisa bikin game sesuai keinginan sendiri yang bisa dihubungkan dengan orang lain secara real-time. “Ini model binis yang sangat sukses, tapi juga bermasalah,” tulis BBC, diakses Senin (21 Februari 2022).
Dalam “Condos”, biasanya hanya ditayangkan dalam waktu singkat, seringnya di bawah sejam, sebelum ditemukan dan diturunkan oleh platform.
ConnectSafely, organisasi nirlaba yang fokus pada keselamatan anak di dunia online, mengatakan, persoalan yang terjadi seperti di Roblox diibaratkan sebagai masalah “kucing dan tikus”.
“Ada orang yang berusaha keras untuk menyalahgunakan sistem,” kata Presiden ConnectSafely Larry Magid.
“Condos” memang tidak begitu saja tersedia di Roblox. Pengguna butuh mencarinya secara aktif. Namun, inilah yang menjadi persoalan.
“Roblox ialah platform yang sangat populer bagi anak-anak, dan memungkinkan anak-anak di bawah 13 tahun, sehingga Roblox memiliki tanggung jawab khusus untuk melindungi penggunanya,” kata Larry.
Yang paling mengkhawatirkan adalah anak-anak dan orang dewasa berpotensi bersosialisasi bersama di ruang-ruang ini.
Juru bicara Roblox menyadari dan mengetahui akan masalah tersebut. “Kami tahu ada sebagian kecil pengguna yang dengan sengaja mencoba melanggar aturan,” katanya.
Ia mengatakan, Roblox akan terus melakukan tinjauan keamanan setiap file gambar, video, dan audio yang diunggah di Roblox. Tinjauan keamanan ini selain menggunakan deteksi manusia juga berbasis mesin.
Roblox mengatakan telah mengembangkan alat 'Kontrol Orang Tua', yang dapat digunakan untuk membatasi dengan siapa anak-anak berinteraksi dan pengalaman mana yang dapat mereka akses.
Di unggahan di blog perusahaan, pengembang game tersebut juga mengatakan, telah menerapkan filter obrolan yang memblokir kata atau frasa yang tidak pantas, tautan media sosial dan referensi ke aplikasi obrolan pihak ketiga, dan pertanyaan yang terkait dengan informasi pribadi seperti usia, nomor telepon, atau alamat dari pengguna lain.
"Kami tidak menoleransi konten atau perilaku seksual dalam bentuk apa pun, dan kami mengambil tindakan cepat terhadap siapa pun yang terbukti melanggar Standar Komunitas kami," ujar juru bicara Roblox.[]