Bekraf: Talenta Pembuat Game di Tanah Air Kurang

Seseorang sedang bermain video game daring di sebuah warnet di daerah Cilandak Timur, Jakarta Selatan, Jumat (7 Juli 2019). | Foto: Rahmat Herlambang/Cyberthreat.id

Jakarta, Cyberthreat.id - Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) akan menggandeng Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) untuk melahirkan talenta-talenta baru yang mampu menciptakan game-game menarik.

Deputi Infrastruktur Bekraf Hari Sungkari, mengatakan, saat ini sumber daya manusia di Indonesia untuk membangun atau menciptakan game masih sangat sedikit dibandingkan dengan negara lain.

"Kita itu kurang talenta sama investasi, Indonesia talenta masih kurang. Menciptakan game itu kan pakai koding, itu kan pakai algoritma, anak-anak ini harus diajarkan," kata dia seperti dikutip dari Antaranews.com, yang diakses Minggu (7 Juli 2019).

Menurut Hari, game jangan hanya dilihat dari sisi negatif, orangtua juga perlu mengetahui sisi positifnya dari bermain game sebagai sarana belajar.

"Di Salatiga ada pengembang game yang membuat edugame, itu udah di-download 20 juta kali. Ada mari menggambar, mari mewarnai, digunakan untuk anak-anak PAUD," ujar dia.

"Ini kan perlu kerja sama juga dengan orang tua, yang pegang kendali tetap orang tua. Kalau ada yang bilang nanti anak kecil ketagihan main game, orang dewasa juga pada ketagihan WhatsApp, mending buat baca informasi, tahunya baca berita hoax," katanya lebih lanjut.

Hari berharap kehadiran Bekraf Game Prime 2019 yang berlangsung di Balai Kartini, Jakarta pada 13-14 Juli mendatang dapat memberikan informasi kepada masyarakat bahwa game bisa menjadi sesuatu yang menguntungkan dan memiliki nilai positif.