BSSN Ingin Sediakan Penetration Test Gratis bagi UMKM
Jakarta, Cyberthreat.id - Pelaksana Tugas (Plt) Deputi Bidang Proteksi Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN), Agung Nugraha, mengatakan BSSN bersedia membantu Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) dalam melakukan penetration test (Pen-Test) gratis.
Pentest, kata dia, bagian dari jaminan keamanan terhadap investasi digital yang jumlahnya semakin besar dan terus masuk ke Indonesia. Menurut Agung, Pentest tak berbayar akan meningkatkan gairah puluhan juta para pelaku UMKM yang belum go online.
"Aspek keamanan itu harus terpenuhi dan simpelnya kita juga mendidik," kata Agung saat berbincang dengan Cyberthreat.id di Jakarta 20 Juni lalu.
Saat ini BSSN bersama Kementerian Komunikasi dan Informatika dan Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) sedang memformulasikan bagaimana meningkatkan kualitas dan kuantitas UMKM secara digital.
Salah satunya termasuk menjamin keamanan siber terhadap UMKM.
"Kita harus siapkan marketplace yang secure di tengah potensi yang amat besar," ujarnya.
BSSN, kata Agung, telah menyiapkan langkah strategis dalam rangka penguatan infrastruktur digital. Pasca Lemsaneg bertransformasi menjadi BSSN, stakeholder mereka bertambah dua yakni Infrastruktur Informasi Kritikal Nasional (IIKN) dan e-commerce.
IIKN berkaitan dengan lembaga pemerintah seperti BUMN. Sedangkan untuk e-commerce, BSSN telah menyusun persiapan seperti indeks hingga standar keamanan minimum. Agung mengatakan standar itu sudah sampai kepada kriteria modal dan jenis UMKM.
"Misalnya kalau yang modalnya Rp 1 miliar bagaimana standarnya. Itu beda dengan UMKM yang modalnya Rp 10 miliar," ujarnya.
Inkubator UMKM
Agung mengatakan BSSN telah mempelajari literasi digital kepada UMKM mulai dari Amerika Serikat, Eropa hingga China. Menurut dia, salah satu yang bagus dalam penguatan infrastruktur digital UMKM adalah China dengan konsep inkubator UMKM.
Di sana, kata dia, UMKM masuk inkubator yang sengaja diciptakan dan disediakan pemerintah. Peserta masuk melalui seleksi ketat. Tata kelola, infrastruktur, peluang pasar hingga literasi digital disiapkan karena China ingin UMKM mereka tampil di pasar global.
"Sampai riset dan pengembangan disiapkan dengan baik oleh pemerintah China," kata Agung.
Agung mengatakan konsep yang dipakai China dalam membangun inkubator UMKM memang total control. Total control adalah konsep dimana pemerintah menguasai penuh mulai dari persiapan infrastruktur sampai mengontrol data dan aplikasi.
"Sampai keamanannya pemerintah China pegang semua. Mereka lindungi UMKM-nya, tapi kalau di Indonesia tidak seperti itu. Indonesia sifatnya kolaborasi."