Peretas Manipulasi Data Vaksin Covid19 dari Pfizer dan BioNTech untuk Turunkan Kepercayaan Publik

Ilustrasi vaksin Pfizer

Cyberthreat.id - Data vaksin Covid19 milik Pfizer dan BioNTech yang dicuri dalam serangan siber terhadap Badan Pengawas Obat Eropa (European Medicines Agency/EMA) telah dimanipulasi oleh peretas untuk menurunkan kepercayaan publik terhadap efektivitas vaksin.

Dikutip dari Bleeping Computer , EMA mengungkapkan saat ini sedang melakukan investigasi terkait dengan dengan insiden siber di EMA yang menyebabkan beberapa dokumen terkait dengan obat-obatan dan vaksin COVID-19 diakses dan bocor.

"Beberapa korespondensi telah dimanipulasi oleh para pelaku sebelum dipublikasikan dengan cara yang dapat merusak kepercayaan pada vaksin," kata EMA di websitenya, Jumat (15 Januari 2020).

Beberapa sumber di komunitas intelijen cybersecurity mengatakan,  bahwa arsip data yang bocor termasuk screenshot email, komentar peer review EMA, serta dokumen Word, PDF, PowerPoint. Arsip data yang bocor ini berhubungan langsung ke arsip yang berisi dokumen yang diubah yang dicuri selama serangan siber ke EMA.

Berdasarkan tangkapan layar, tujuan utama pelaku ancaman di balik kebocoran itu adalah untuk menyoroti bahwa vaksin Pfizer COVID-19 palsu. Hal ini mengonfirmasi pengungkapan EMA bahwa dokumen yang bocor itu dimanipulasi dengan tujuan melemahkan kepercayaan pada vaksin.

Sementara itu, Pfizer dan BioNTech mengungkapkan bahwa beberapa dokumen COVID-19 yang berkaitan dengan pengajuan peraturan yang disimpan di server EMA diakses oleh pelaku ancaman di balik serangan siber.

Namun EMA meyakinkan, berdasarkan penyelidikan hanya sejumlah dokumen yang terkait dengan kandidat vaksin COVID-19 BNT162b2 yang diakses tanpa izin selama insiden tersebut. EMA juga menemukan bahwa pelanggaran data terbatas pada satu aplikasi TI.[]

Editor: Yuswardi A. Suud