8 Aplikasi China yang Dilarang Presiden AS Donald Trump

Alipay | Foto: IC via China Daily

Cyberthreat.id – Tahun lalu, TikTok dan WeChat dibidik oleh Amerika Serikat sebagai aplikasi yang dianggap berbahaya.

Meski Presiden Donald Trump mengeluarkan surat perintah larangan untuk keduanya, hingga kini belum ada larangan resmi terhadap aplikasi China tersebut.

Justru, kebijakan larangan yang dikeluarkan oleh Departemen Perdagangan AS dibatalkan oleh hakim federal karena pengguna TikTok dan WeChat menggugat di pengadilan

Pada Selasa (5 Januari 2021), Trump kembali meneken surat perintah larangan terhadap delapan aplikasi China. Ini menambah deretan larangan terhadap sejumlah perusahaan China setelah bulan lalu lusinan perusahaan China masuk daftar hitam Departemen Perdagangan, menyusul Huawei dan ZTE yang lebih dulu sejak 2019.


Berita Terkait:


Berikut delapan aplikasi yang diperintahkan untuk dilarang digunakan oleh penduduk AS:

1. SHAREit

Aplikasi yang dikembangkan oleh Smart Media4U Technology Pte.Ltd asal Singapura. SHAREit pertama kali diluncurkan sebagai aplikasi milik perusahaan teknologi yang berbasis China, Lenovo.

Aplikasi ini saat ini sudah diinstal oleh satu miliar pengguna di 200 negara di Dunia. SHAREit saat ini memiliki perusahaan di Singapura, Dubai, dan Indonesia.

Dikutip dari Republic World, aplikasi ini berfugnsi membantu pengguna untuk mentransfer file antar ponsel dalam ukuran besar baik termasuk video, musik, gambar, GIFs, aplikasi dan lain-lain.

SHAREit diklaim  kompatibel dengan berbagai smartphone yang memungkinkan pengguna untuk berbagi file antar perangkat secara langsung. SHAREit tersedia untuk pengguna Android dan iOS.

Sebelumnya, SHAREit juga masuk dalam daftar diblokir di India bersama 58 aplikasi China lain pada akhir Juni 2020. Lagi-lagi, mereka diblokir karena alasan ancaman keamanan nasional, seperti yang dipakai AS.

2. QQ Wallet

QQ Wallet merupakan salah satu layanan pembayaran digital yang diluncurkan oleh Tencent Holdings Group—induk aplikasi WeChat dan WeChat Pay.

QQ Wallet merupakan produk pembayaran kedua yang dikeluarkan oleh Tencent setelah WeChat Pay.

Dikutip dari Retail and Loyality, aplikasi ni berbeda dengan WeChat Pay yang penggunanya lebih banyak di kota besar.

Justru, QQ Wallet menargetkan untuk digunakan oleh masyarakat yang berada di daerah terpencil, yang belum disentuh oleh WeChat. Tencent bekerja sama dengan IM QQ untuk menjalankan aplikasi ini.

QQ Wallet juga salah satu aplikasi perpesanan instan populer di China dengan berbagai fitur menarik yang mirip dengan WeChat.

Bersama WeChat dan SHAREit, aplikasi ini juga diblokir di India pada Juni 2020 menyusul konflik militer di perbatasan China dan India.

3. WeChat Pay

WeChat Pay merupakan fitur pembayaran yang terintegrasi dengan aplikasi WeChat untuk mempermudah pengguna menyelesaikan pembayaran secara cepat hanya dengan menggunakan ponsel.

WeChat Pay memiliki beberapa fitur seperti Quick Pay, QR Code Payment, Pembayaran Berbasis Web Dalam Aplikasi, dan Pembayaran Dalam Aplikasi Asli. Dikombinasikan dengan akun resmi WeChat, layanan ini mengeksplorasi dan mengoptimalkan pengalaman penggunanya, dan memberikan solusi baru untuk bisnis. WeChat Pay juga termasuk dilarang di India bersama 58 aplikasi China lainnya.

4. VMate

Vmate merupakan aplikasi video populer mirip dengan TikTok yang dimiliki oleh UCWeb, anak perusahaan Alibaba yang awalnya didirikan sebagai perusahaan pengembang web seluler, UC Browser.

Dikutip dari Tubefilter, VMate adalah aplikasi gratis yang berfungsi sebagai alat pengeditan dan platform berbagi untuk video berdurasi pendek.

Pengguna VMate juga dapat mengunduh kreasi mereka dan video VMaters lainnya. VMate diluncurkan pada 2017 setelah Alibaba menginvestasikan uangnya sebesar  US$ 100 juta ke VMate.

VMate memiliki banyak  filter, stiker, soundtrack, dan banyak fitur lain untuk membuat video. Pengguna juga dapat mengunggah video yang ada di ponsel mereka dan menggunakan efek khusus untuk membuat kolase gambar.

Saat ini, VMate sudah tidak tersedia lagi di Google Play Store maupun App Store. Sama seperti Amerika Serikat, India juga memblokir salah satu aplikasi asal China ini.

5. Alipay

Alipay merupakan salah satu aplikais pembayaran digital oleh perusahaan teknologi asal China, Alibaba Group milik Jack Ma.

Dikutip dari Business Insider, aplikasi yang berdiri pada 2003 ini menjadi salah satu platform pembayaran seluler terbesar di dunia pada 2013. Hingga 31 Maret 2018, jumlah pengguna Alipay mencapai 870 juta.

Alipay memiliki fitur yang kurang lebih sama dengan WeChat Pay, seperti transfer uang, pembayaran tagihan, e-commerce, dan lain-lain Terlebih lagi, Alipay menawarkan metode pembayarannya pada dua platform e-commerce terbesar di Tiongkok, Taobao dan Tmall yang juga dimiliki oleh Alibaba.

Menurut situs webnya, pengguna Alipay tersebar di 110 negara, seperti Amerika Serikat, Brasil, India, dan Rusia. Alipay juga dilarang digunakan di India bersama dengan 58 aplikasi lainnya.

6.  WPS Office

WPS Office merupakan salah satu aplikasi perkantoran untuk ponsel yang sebelumnya dikenal sebagai Kingsoft Office.

Di situs webnya disebutkan, aplikasi ini dikembangkan sejak 1988 oleh pengembang software yang berbasis di Zhuhai, yaitu Kingsoft. Aplikasi ini tersedia untuk perangkat iOS dan juga Android dan telah diunduh oleh lebih dari 100 juta pengguna di seluruh dunia.

Dikutip dari Republic World, WPS Office termasuk salah satu dari 59 aplikasi China yang dilarang di india.

7. CamScanner

CamScanner merupakan salah satu aplikasi pemindai gambar yang dirilis pada 2011. Aplikasi ini dikembangkan oleh pengembang aplikasi asal China, INTSIG Information.

Di situs webnya disebutkan bahwa CamScanner dapat digunakan untuk efisiensi kerja, dengan melakukan memindai file, menyimpan, mengarsipkan file, dan mengelola informasi dengan mudah kapanpun. Aplikasi ini tersedia gratis di Google Play Store dan Apple App Store.

Menurut BBC News, perusahaan keamanan siber Rusia, Kaspersky Lab, menemukan bahwa versi terbaru dari aplikasi Android ini mengandung malware yang mendistribusikan iklan.

Malware tersebut dapat memungkinkan untuk menampilkan iklan yang mengganggu pengguna atau mencuri kredensial login. Hal ini menyebabkan aplikasi CamScanner sempat dihapus dari toko aplikasi dan muncul kembali dengan versi terbaru.

8. Tencent QQ

Aplikasi ini dikenal sebagai layanan pesan instan yang dikembangkan oleh Tencent Holdings. Aplikasi ini menawarkan permainan di media sosial, musik, belanja, microblogging, dan chatting.

Menurut Wikipedia, aplikasi ini pertama kali dirilis di China pada 1999 dengan nama QICQ.Karena memilki kemiripan dengna merek dagang ICQ milik AOL, namannya pun diubah menjadi QQ.

Tencent QQ bisa berjalan di berbagai sistem operasi dan menjadi situs web paling banyak dikunjungi di dunia, menurut situs web pemeringnat Alexa.

QQ versi China sempat ditemukan menggunakan iklan yang disematkan, bahkan aplikasi versi lama juga dicap sebagai adware oleh beberapa perusahaan antivirus. Pada 2013, perusahaan keamanan siber seperti DrWeb, Zillya, NANO-Antivirus dan VBA32 mengidentifikasinya sebagai trojan.[]

Redaktur: Andi Nugroho