Marak Penipuan Vishing, Shopee Bentuk Tim Fraud

Ilustrasi Shopee PayLater

Cyberthreat.id - Manajemen Shopee mengatakan telah membentuk Tim Fraud Shopee yang bekerja sama dengan kepolisian untuk menangani maraknya kasus penipuan lewat panggilan telepon (voice phishing/vishing) yang mengaku sebagai karyawan Shopee.  

Direktur Shopee Indonesia, Handhika Jahja, mengatakan, tim ini bertugas untuk memonitor kasus atau isu-isu penipuan yang mengatasnamakan pihak Shopee dan berpotensi merugikan penggunanya.

"Tim Fraud Shopee ini juga bekerja sama dengan pihak berwenang, jadi setiap ada laporan masuk kami langsung menindaklanjuti penipuan yang terjadi atau yang mengatasnamakan Shopee," kata Handhika lewat keterangan tertulis kepada Cyberthreat.id, Senin (28 Desember 2020).

Seperti diberitakan sebelumnya, seorang pengguna Shopee bernama Fitriatul Awaliyyah hampir saja merugi Rp20 juta setelah fitur Shopee PayLater miliknya dipakai untuk berbelanja oleh penipu yang mengaku dari Shopee. Untungnya, Fitriatul masih bisa membatalkan semua pesanan yang dilakukan penipu itu. Setelah kasus itu dilaporkan, pihak Shopee membekukan akunnya.

Si penipu berhasil masuk ke akun Shopee milik Fitriatul setelah mendapatkan kode OTP yang masuk ke ponsel Fitriatul. Si penipu mengatakan membutuhkan kode itu karena akun Shopee PayLater miliknya bermasalah. Yang bikin Fitriatul tambah kaget, si penipu mengetahui akunnya terhubung ke rekening Bank BNI. (Baca: Penipuan Berkedok Pegawai Shopee, Pelanggan Ini Kaget Fitur SPayLater-nya Terpakai Rp 20 Juta)

Seperti diketahui Paylater adalah fasilitas yang memungkinkan seseorang berbelanja terlebih dahulu dan membayarnya belakangan sesuai jadwal jatuh tempo. Dengan kata lain, ini adalah fasilitas berhutang dari Shopee.

Menurut Handhika, manajemen Shopee lewat Tim Fraud terus memonitor kasus penipuan yang mengatasnamakan Shopee serta melakukan berbagai upaya agar pengguna terhindar dari kasus atau modus penipuan apa pun.

Handhika menambahkan, sebagai perusahaan yang bergerak dalam bidang teknologi informasi, Shopee berkomitmen memprioritaskan keamanan platform Shopee.

"Kami berharap, dengan berbagai usaha yang telah kami lakukan, kami dapat terus mengedukasi para pengguna agar dapat terhindar dari berbagai macam jenis modus penipuan merugikan yang mengatasnamakan Shopee," kata Handhika.

Dalam kasus Fitriatul, kata Handhika, telah diselesaikan secara internal dan tidak ada kerugian keuangan lantaran semua transaksinya bisa dibatalkan oleh yang bersangkutan.

Handhika menambahkan, Shopee juga secara rutin melakukan edukasi kepada para pengguna melalui media sosial dan juga pengiriman push notifications di dalam aplikasi Shopee secara berkala agar terhindar dari modus penipuan.

"Selain itu, kami juga selalu menekankan kepada para pengguna kami bahwa diskon/giveaway yang resmi dari Shopee hanya berlaku di aplikasi dan akun-akun resmi Shopee lainnya," ujarnya.

Lantas, bagaimana si penipu yang mengaku dari Shopee itu mengetahui jika fitur Shopee PayLater milik Fitriatul terhubung dengan rekening bank BNI? Sayangnya, tidak ada penjelasan dari manajemen Shopee soal ini.[]