Indonesia Masuk Enam Besar Negara Sasaran Malware
Jakarta, Cyberthreat.id – Selama dua tahun terakhir, serangan malware ke perangkat mobile mengalami peningkatan. Pada 2018, Kaspersky Lab dalam laporan bertajuk “Evolusi Mobile Malware 2018” mencatat jumlah serangan malware mencapai 116,5 juta. Jumlah itu meningkat dua kali lipat dibandingkan pada 2017 yang berjumlah 66,4 juta.
Menurut Kaspersky Lab, pada 2018 jumlah pengguna yang diserang malware mencapai 9,89 juta. Pertumbuhan serangan malware yang paling signifikan yaitu Trojan-Droppers.
Indonesia berada di peringkat keenam di antara negara-negara dengan jumlah pengguna seluler terbanyak yang diserang mobile malware. “Yaitu sebesar 34,84 persen atau setara dengan tiga dari sepuluh pengguna seluler di Indonesia,” demikian tulis Kaspersky Lab dalam keterangan persnya, Jumat (15/3/2019).
Menurut General Manager Kaspersky Lab SEA, Yeo Siang Tiong, pelaku kejahatan siber tidak akan pernah berhenti untuk memburu uang dan data berharga.
“Saat ini, ponsel pintar berisiko untuk terkena ancaman tersebut seiring hadirnya inovasi dalam teknologi seperti pembayaran digital,” ujar dia.
Data dalam laporan terbaru Kaspersky, kata dia, ancaman tersebut nyata di Indonesia.
Berikut saran dari Kaspersky Lab agar terhindar dari serangan malware:
1. Hanya memasang aplikasi mobile yang diperoleh dari situs penjualan resmi, seperti Google Play di perangkat Android atau App Store di iOS.
2. Memblokir instalasi program dari sumber yang tidak dikenal pada pengaturan ponsel.
3. Jangan melewati isian persyaratan dan persetujuan pada perangkat. Ini dapat memberikan kesempatan bagi para pelaku kejahatan siber untuk melakukan serangan mereka secara bebas.
4. Instal pembaruan sistem dan aplikasi segera setelah pilihan tersebut tersedia. Pembaruan dapat menghindari kerentanan dan menjaga perangkat terlindungi.