Awas! Modus Targetkan Data Pribadi dan OTP Manfaatkan Platform Jual Beli

Ilustrasi via Pinterest

Cyberthreat.id - Penipu online terus memperbaharui modusnya dalam mendapatkan data pribadi orang lain. Terbaru, seorang pengguna platform jual beli OLX menjadi korbannya setelah pelaku berpura-pura sebagai calon pembeli barang.

Seorang pengguna platform OLX Rega A. Sungkawa berbagi pengalamannya di Twitter. Kisah itu kemudian menjadi viral dan telah dibagikan oleh lebih dari 15 ribu pengguna Twitter lain.

Kepada Cyberthreat.id yang mengonfirmasi cerita, Rega mengatakan pada 17 Oktober lalu, dia mengunggah barang yang hendak dijual yakni mesin motor. Sekitar pukul 02.00 dinihari, seseorang yang mengaku tertarik membeli barangnya menghubunginya lewat nomor WhatsApp. Rega meninggalkan nomor WA-nya di sana untuk memudahkan komunikasi.

“Chat via WA, nggak di OLX karena saya meninggalkan nomor HP saya dan minta hubungin via WA,” kata Rega, kepada Cyberthreat.id, Jumat (30 Oktober 2020).

Dalam komunikasi lanjutan itu, calon pembeli mulai bertanya lebih detail tentang produk yang ditawarkan Rega. Namun, orang itu mengatakan ragu bertransaksi karena harga barangnya lumayan mahal.

Dengan dalih agar saling percaya, orang tersebut terlebih dahulu mengirim foto KTP dan foto selfie sambil memegang KTP.

Setelah mengirim data itu, pelaku kemudian meminta Rega mengirimkan hal yang sama. Tanpa curiga, Rega pun melakukannya.

“Biar sama-sama percaya dia kirim KTP dan selfie sama KTP lalu minta gue ngelakuin hal yang sama,” kata Rega, melalui utasnya.

Saat dikonfirmasi ke Rega, foto yang dikirim Rega termasuk foto KTP, foto dirinya, foto dirinya bersama KTP, foto barangnya, serta kartu ATM miliknya.

Setelah itu, Rega memberikan nomor rekeningnya kepada pembeli. Namun, pembeli itu bukannya mentransfer, melainkan malah menelpon Rega dan meminta kode One-Time-Password (OTP) yang masuk ke nomor ponsel milik Rega.

“Dia malah telpon untuk nanya, katanya ada SMS masuk enggak ke nomor gue. 6 digit angka OTP. WTF! Di situ gue baru sadar dia penipu” tulis Rega melalui utasnya.

Dari situ Rega tersadar bahwa orng tersebut bukan hendak membeli barangnya, melainkan modus penipuan.

Ditanya terkait OTP layanan apa yang masuk ke ponselnya, Rega mengaku tidak ingat.

"Tapi yang jelas jika OTP-nya diberikan ke penipu, saldo di rekening bank bisa terdampak," kata Rega.

Merasa ditipu, Rega pun terlibat adu mulut dengan pelaku. Penipu itu mengancam akan menyalahgunakan data KTP dan foto diri Rega. Bahkan, penipu itu, kata Rega, mengakui bahwa KTP yang dia kirim ke Rega bukan miliknya, melainkan milik orang lain yang juga didapatkannya dengan cara yang dia lakukan ke Rega.

“Dia ngaku kalau KTP yang dia kirim itu bukan dia. Dia dapat dari orang yang kejadian serupa kayak saya. Chat via WA, ga di OLX karena saya nampilin nomor HP saya dan minta hubungin via WA,” kata Rega kepada Cyberthreat.id.

Oleh karena itu, penipu pun menyuruh Rega untuk bersiap karena akan banyak orang yang datang untuk nagih ke Rega karena penipu akan menyalahgunakan datanya untuk peminjaman online.

“Dia bilang dia sudah punya data gue, dia akan ngelakuin pinjaman online sana sini atas nama gue, dia akan beli barang apa-apa atas nama gue, [..] Dia juga bilang siap-siap gue bakal di penjara karena ngelakuin penipuan sana sini,” tulis Rega.

Setengah jam berselang, Rega mendatangani Polsek Jakarta Selatan untuk melaporkan kasus yang dialaminya. Namun, kata Rega, pihak kepolisian menolak menerima laporan karena belum ada kerugian materi yang dialami.

“Di bagian Satreskrim, gue dikasih tahu kalau laporan gue belum bisa diproses karena belum ada kerugian materi,” kata Rega.

Saat itu, menurut Rega, polisi memintanya untuk memberikan tangkapan layar percakapan antara dirinya dengan penipu itu untuk dicetak. Menurut polisi, itu untuk jaga-jaga kalau ada penipuan yang meggunakan datanya, Rega bisa menepis bahwa bukan dia pelakunya.

Rega pun berharap tidak ada yang tertipu dengan penipu yang kemungkinan besar akan menyalahgunakan datanya.

“Semoga enggak ada yang ketipu oleh orang yang memakai data gue,” harapnya.

Rega berharap kejadian yang menimpanya tidak dialami oleh orang lain dan bisa belajar dari kejadian yang dialaminya. Rega berpesan untuk mengambil pelajaran bahwa tidak perlu membagikan KTP dan kartu ATM, memeriksa nomor yang menghubungi melalui aplikasi seperti get caller, get contact dn sejenisnyaa, melakukan transaksi dengan nominal besar via rekening bersama atau marketplace, serta perhatikan waktu.[]