Zoom Terapkan Enkripsi End-to-End Mulai Pekan Depan

Zoom | Foto: Zoom.us

Cyberthreat.id – Zoom, aplikasi telekonferensi video daring, akan menerapkan teknologi enkripsi end-to-end  (E2E) seperti yang dipakai layanan pesan daring, WhatsApp, mulai pekan depan.

Dalam pengumuman di blog perusahaan, Rabu (14 Oktober 2020), Head of Security Engineering Zoom, Max Krohn, berharap ada umpan balik dari pengguna selama 30 hari pertama penggunaan enkripsi E2E.

Menurut Krohn, pengguna Zoom baik gratis maupun berbayar di seluruh dunia mendapatkan fasilitas enkripsi yang sama sehingga privasi dan keamanan terjaga lebih baik.

Zoom pertama kali mengumumkan rencana penerapan enkripsi E2E pada Mei lalu. Peluncuran enkripsi E2E pekan depan ialah fase pertama dari empat fase. Untuk menggunakannya, pelanggan harus mengaktifkan rapat enkripsi E2E di tingkat akun dan pilihan E2E per rapat.

“Untuk jelasnya, enkripsi E2E Zoom sama kuatnya dengan enkripsi GCM yang Anda dapatkan sekarang. Satu-satunya perbedaan adalah kunci enkripsi tersebut berada,” kata Krohn.

Dalam rapat biasa, kata dia, cloud Zoom menghasilkan kunci enkripsi dan mendistribusikannya ke peserta rapat menggunakan aplikasi Zoom saat mereka bergabung.

Dengan enkripsi 2EE, penyelenggara rapat menghasilkan kunci enkripsi dan menggunakan kriptografi kunci publik untuk mendistribusikan kunci ini ke peserta rapat lainnya. Server Zoom diklaim tidak akan pernah melihat kunci enkripsi yang diperlukan untuk mendekripsi konten rapat.

"Enkripsi ujung ke ujung adalah langkah lain untuk menjadikan Zoom sebagai platform komunikasi paling aman di dunia," kata CEO Zoom Eric S. Yuan.

“Fase ini memberikan keamanan yang sama dengan platform perpesanan terenkripsi ujung ke ujung yang ada, tetapi dengan kualitas dan skala video yang menjadikan Zoom solusi komunikasi pilihan bagi ratusan juta orang dan perusahaan terbesar di dunia.”[]

Redaktur: Andi Nugroho