Presiden Jokowi Minta TNI Harus Bergerak ke Transformasi Digital

Presiden Jokowi memimpin Upacara HUT TNI ke-75, di Istana Negara, Jakarta. (Foto: Humas/Agung)

Cyberthreat.id – Presiden Joko Widodo meminta agar Tentara Nasional Indonesia melakukan tranformasi digital untuk menyesuakan dinamika ancaman sesuai perkembangan teknologi militer.

"Tranformasi organisasi yang dilakukan oleh TNI harus didukung dengan transformasi teknologi dan para personel yang mengendalikannya,” ujar Jokowi.

“Revolusi industri 4.0 telah menghasilkan teknologi baru yang mengagumkan, salah satunya teknologi militer," kata dia saat menjadi Inspektur Upacara HUT TNI ke 75 tahun yang dilakukan secara Virtual, Senin (5 Oktober 2020).

Saat ini TNI tengah menghadapi lompatan teknologi militer yang akan mempengaruhi taktik dan strategi perang masa depan, kata dia.

Untuk itu, ia meminta TNI untuk mempersiapkan teknologi, taktik, serta personel yang mampu mengendalikan teknologi peperangan terbaru.

Tranformasi organisasi dan teknologi harus didukung oleh tranformasi personel yang kokoh. Baik dalam menghadapi tugas operasi militer untuk perang maupun untuk tugas-tugas operasi militer selain perang.

"Kita harus melakukan tranformasi digital dan personel yang mampu memahami dan memanfaatkan lompatan bidang teknologi informasi, teknologi nano, dan teknologi kecerdasan buatan," ujar Jokowi.

Menurut Jokowi, TNI harus mampu mengantisipasi karakteristik pertempuran baru dengan taktik serangan di masa depan yang mempunyai daya hancur lebih besar (high level distraction).

Menurut Jokowi, untuk menguasai lompatan teknologi militer terkini, harus bersungguh-sungguh mengubah kebijakan, terutama belanja pertahanan negara menjadi investasi pertahanan.

Kebijakan investasi pertahanan harus berpikir jangka panjang yang dirancang sistimatis dan dijalankan secara konsisten dan berkelanjutan.

"Hanya melalui investasi pertahanan negara jangka panjang yang terencana, TNI akan mampu menjadi kekuatan perang modern yang mengikuti perkembangan teknologi termaju," ujar dia.[]

Redaktur: Andi Nugroho