Penipuan Online: Dalih Bikin Grup WhatsApp terkait Covid-19 dan Vaksin, Ujung-ujungnya Malah Minta Kode Verifikasi

Ilustrasi

Cyberthreat.id - Bermacam modus dilakukan penjahat online untuk menjebak calon korbannya. Sepekan terakhir, sejumlah pengguna WhatsApp mengeluhkan masuknya pesan dari nomor tak dikenal. Berdalih hendak mengundang calon korban bergabung ke grup WhatsApp berisi informasi tentang Covid19, pelaku malah meminta dikirimkan kode verifikasi.

Salah satu penerima pesan itu, baru-baru ini meneruskan pesan yang diterima ke akun Twitter Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Kementerian Kesehatan, dan Kominfo.

Pesan itu bertulisan,"Ini mau buat group Whatsapp “INFO WILAYAH PENULARAN COVID-19” dan pembagian VAKSIN bagi yg terjangkit COVID kami akan berikan obat nya. Kode verifikasi akan dikirim ke nomor WhatsApp calon anggota demi keamanan group. Nanti ada SMS masuk di nomornya yang berisi kode verifikasi keamanan langsung infokan kodenya ke sini.”


Tangkapan layar pesan yang dikirimkan oleh penipu lewat WhatsApp

 

"Ini orang mau ngapain sih? Kan udah ada aplikasi Inarisk," lapor pemilik akun Twitter @fefrian_ghofar.

BNPB yang memimpin Satgas Penanganan Covid-19 membalas pesan itu dengan mengatakan bahwa pesan itu bukan dari BNPB.

"Halo, terima kasih atas laporannya dan mimin informasikan bahwa informasi tersebut bukan dari BNPB. Mohon tetap waspada terhadap informasi yang tidak dapat dipertanggungjawabkan. Ikuti & pantau informasi resmi hanya melalui media sosial dan laman resmi K/L terkait, Terima kasih," balas BNPB.

Situs resmi Kominfo menyebut pesan itu sebagai hoaks.

Direktur Pengembangan Strategi Penanggulangan Bencana BNPB,  Agus Wibowo, mengatakan "Informasi itu  tidak benar dan terindikasi sebagai aktivitas penipuan melalui permintaan kode keamanan yang dikirim lewat SMS."

Permintaan mengirim kode verifikasi untuk akun layanan online biasanya dilakukan oleh pelaku penipuan online untuk mengambil alih akun, hingga menguras rekening internet banking calon korbannya seperti yang baru-baru ini dialami oleh salah satu nasabah Bank BTPN yang membuka rekening deposito Jenius. Meski sudah dilaporkan ke polisi, kasus itu belum diketahui bagaimana penyelesaiannya.[]